1121681

Delta
Chapter #47

1-9-1415 F

Dengan penuh penghayatan Agus masih tetap memainkan bass mulutnya sambil sedikit berimprovisasi. “Dem, dem, tet, tenenet, dem….”

Kiki tak hanya memukul meja dengan lengannya, ia mengambil botol plastik kosong dan memukulkannya ke lantai.

Tentu saja Radin tak ingin ketinggalan, ia mulai menunjukkan skill bermain gitarnya dengan gaya bermain bebas.

Alpha berteriak kembali, “Tidakkah kau tahu….”

“Dem, dem.”

"Ku sanga-" nyanyian mereka terhenti ketika mendengar suara seorang wanita dari arah pintu depan.

Mereka berhenti dan melihat ke arah pintu.

“Permisi," ucapnya dari depan pintu.

Alpha merasa kesal dengan kehadiran darinya karena menggangu mereka yang sedang berlatih. “Yah ganggu orang lagi asik aja.”

“Ada apa Mbak, kangen kita?” tanya Kiki menggoda Anna.

Radin menyuruhnya untuk masuk kedalam. “Masuk Mbak, jangan beridiri disitu."

Sementara Agus masih konsisten dengan bass mulutnya sambil memejamkan mata menikmati apa yang di lakukannya. “Dem… dem, dem….”

“Sini Ra, masuk,” ucap Anna memanggil Ira yang berdiri di samping pintu.

Lalu Kiki memukul paha Agus.

“Gus, Gus, liat nih,” panggil Kiki seraya memukul Agus.

“Lah?” ucap Agus merapikan rambut.

Anna memperkenalkan temannya kepada mereka. “Kenalin, ini teman aku namanya Ira,” ucapnya sambil memegang bahu Ira.

Ira memperkenalkan dirinya sembari tersenyum ramah. “Halo, aku Ira teman satu jurusan Anna."

“Lu mau ngapain kesini?” tanya Alpha dengan ketus.

“Mau main aja, sekalian ngembaliin baju,” jawab Anna menaruh bungkus plastik diatas meja.

“Baju lu ada di lemari atas, bentar gua ambil dulu.”

Alpha berjalan menuju lantai dua untuk mengambil baju milik Anna.

“Hi, gua Kiki,” ucap Kiki menyapa Ira.

“Gua Radin, pria tampan dari timur jauh.”

“Nama gua Agus, gak ada yang istimewa dari diri gua karena yang istimewa cuman kamu,” goda Agus menatap Ira dengan genit dan mengedipkan matanya.

“Lah?!” ucap Kiki dan Radin saling menatap satu sama lain dengan wajah heran.

Kiki langsung mendorong Agus jatuh ke lantai dan melakukan kuncian leher diikuti oleh Radin yang memegangi tangannya.

“Bacot banget lu Rohman!” tukas Kiki memukul kepala Agus dengan botol plastik.

“Jijik banget Agus Bangsat!” tegas Radin sambil menjambak kumis Agus.

Alpha turun dari lantai dua dan tertawa melihat tingkah Kiki, Agus, dan Radin.

Ira dan Anna ikut tertawa melihat tingkah konyol mereka bertiga.

Lihat selengkapnya