1121681

Delta
Chapter #55

1-9-1415 N

Agus yang sudah bangun terlebih dahulu, memasak kopi untuk dirinya sendiri sambil menyalakan musik dari handphonenya, hingga membuat teman-temannya yang sedang tertidur jadi terbangun.

“Hoaaaaam …,” Radin menguap dan mendapati kaki dari Kiki berada tepat di depan wajahnya. “Woy goblog kaki lu jangan ke gua juga!” umpat Radin menyingkirkan kaki Kiki.

Radin berdiri dan berjalan mengahampiri Agus yang berada di dapur.

“Gus gua sekalian juga yah, biar nanti pas beres mandi langsung ngopi.”

Setelah itu ia berjalan menuju mobilnya untuk mengambil pakaian yang dibawanya.

Ia melempar tas yang dibawanya kepada Alpha yang sedang tertidur.

Bukk. Suara tas mengenai tubuh Alpha.

“Bangun lu, tidur mulu kek mayat,” sindir Radin kepadanya. “Lu juga bangun bangsat, Kaki lu bau kadal noh,” sindir Radin pada Kiki sambil menggoyangkan tubuh mereka berdua.

Radin berjalan masuk ke kamar mandi dengan handuk dan pakaian di tangannya.

Ia membersihkan tubuhnya setelah kemarin berkendara jauh dari kota asalnya menuju basecamp, selesai mandi ia ikut bergabung bersama yang lainnya.

“Giliran lu noh,” tukas Radin kepada Kiki seraya duduk di hadapan Agus.

Mereka bergantian untuk membersihkan dirinya, dan Alpha menuju lantai atas untuk menaruh pakaian yang dibawanya ke lemari.

“Udah enam tahun lebih tapi listrik sama air masih tetap nyala, kok bisa yah?” tanya Radin kepada mereka berdua.

“Gak tahu, masih pagi belom kepikiran Din,” jawab Kiki.

“Coba tanya Alpha, kan ini tempat punya dia.”

Alpha turun setelah selesai membereskan pakaiannya.

“Air sama listrik masih nyala, lu bayarin tiap bulan?” tanya Radin kepada Alpha yang berjalan ke arah mereka.

“Lah, gua kira lu pada yang bayarin soalnya gua gak balik-balik selama empat tahun terakhir," terang Alpha yang tidak mengetahuinya.

Tak lama kemudian, Jack yang sedang libur kerja datang ke basecamp dengan membawa rantang nasi berisikan makanan dan ikut bergabung dalam obrolan mereka.

“Listrik sama air masih nyala, lu tahu soal itu Jack?” tanya Radin.

“Oh itu, pas terakhir kali kita disini dan membubarkan diri, gua sama Rose sempat ngobrol kalau tempat ini bakal jadi kenangan paling indah dalam hidup gua,” tukas Jack menjelaskannya. “Terus Rose bilang ‘Kenapa gak sekalian kamu yang rawat aja, siapa tau mereka mau balik lagi kumpul disini’, dan gua setuju dengan gagasannya,” sambungnya sambil membuka wadah nasi satu persatu. “Makanya mulai dari situ, gua sering bersih-bersih meskipun cuman sebulan sekali dan soal listrik sama air gua yang bayar juga,” tutur Jack memberitahukan apa yang telah ia lakukan selama empat tahun belakangan.

Setelah lama berpacaran dengan Rose, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk menikah dan membina rumah tangga dengan harmonis.

Lihat selengkapnya