Blurb
Kikan bukan traveler, bukan mahasiswa pencinta alam, apa lagi gadis petualang. Ia tak ubahnya gadis kota kebanyakan yang tengah bepergian. Namun, di tengah perjalanan, pesawat yang ia tumpangi tertimpa musibah. Jatuh di hutan belantara.
Bersama penumpang yang tersisa, ia pun harus mempertaruhkan hidup dalam kondisi yang serba tak menentu. Beruntung ada Alang—rekan perjalanan yang memang seorang mapala. Tetapi, korban mulai berjatuhan. Alang pun mengalami cedera.
Kikan dihadapkan pada kenyataan: tetap bertahan dengan segala ketidaktahuannya atau menyerah pada nasib Sementara waktu terus berjalan.
"Musibah survival bukanlah pilihan. Tetapi kita tak bisa menolak, ketika nasib berkehendak. Semua bergantung pada kesiapan kita sendiri!"
Catatan:
Novel ini memiliki misi tersembunyi. Mungkin ini satu-satunya "novel yang how to" Bertujuan mensosialisasikan ilmu bertahan hidup (survival). Bukan hanya bagi para penggiat alam. Oleh karena itu ditulis dalam bentuk novel. Agar bisa dibaca oleh semua kalangan.
Pengetahuan survival memang penting bagi siapa pun. Karena musibah survival bisa menimpa siapa pun. Tak memandang dia penggiat alam atau bukan. Selanjutnya, kita sebagai manusia-manusia yang berpikir agar mampu membekali diri. Asuransi jiwa tak hanya berupa materi, namun juga dalam bentuk penguasaan mental yang kuat, pengetahuan, serta skill yang pernah kita pelajari.