Keheningan melingkupi rumah itu. Mungkin, lebih tepatnya ruangan itu. Malam ini langit gelap bahkan terlalu gelap hinggatak tampak satupun bintang atau bahkan bulan, entah karena cuaca yang buruk, entah hanya karena awan yang menutupinya, atau bahkan karena para penerang langit malam itu yang tak ada yang berminat memunculkan dirinya.
Pukul 00.12 p.m
Malam ini, untuk yang kesekian kalinya gadis itu tak bisa tertidur. Gadis penyuka kegelapan itu masih memikirkan kejadian yang terjadi hari tadi.
Aleara Nadhine, itulah nama yang di berikan oleh kedua orang tuanya —Adam dan Adania— kepada gadis itu. Gadis yang akrab di panggil Ara itu masih sibuk menikmati keheningan malam meskipun sejujurnya ini bukanlah waktu yang tepat bagi Ara untuk tetap membuka matanya.
Ara menyukai suasana ini. Langit gelap, keheningan, kesendirian. Tapi dirinya hanyalah seorang gadis berusia 15 tahun, usianya bukan usia yang sudah dilegalkan secara tak tertulis untuk masih terjaga di tengah malam seperti ini, apalagi Ara masih mengantongi status pelajar.
Bukan tanpa alasan Ara masih terjaga di malam ini. Tapi matanyalah yang sangat sulit di pejamkan untuk beristirahat, padahal Ara sendiri mengakui jika tubuhnya sudah lelah dengan kegiatan hari ini.
Ara adalah anak ke-tiga dari empat bersaudara. Ara memiliki dua orang kakak dan satu orang adik. Kakak pertamanya bernama Ramadhan. Rama merupakan seorang sarjana hukum yang sekarang bekerja sebagai seorangan jaksa di kantor Kejaksaan Jakarta Pusat. Jauh darinya dan keluarga yang saat ini bertempat tinggal di Bandung.
Kakak keduanya perempuan yang bernama Manda. Manda adalah seorang mahasiswa jurusan Pendidikan Kimia semester empat di salah satu Universitas terkemuka di Bandung.
Adik satu-satunya bernama Denis. Denis masih sekolah di sekolah dasar kelas 4.
Sedangkan Ara sendiri merupakan seorang siswa kelas 10 IPA di SMA Negeri 3 Bhakti Rahayu. Ara sendiri di kategorikan cukup tinggi untuk ukuran gadis seusianya. Dengan tinggi 165 cm dan berat 52 kg. Ara memiliki kulit putih bening dengan netra mata hitam legam.
Ara sangat menyukai kegelapan, keheningan, dan kesendirian. Karena itu, Ara sangat benci cahaya dan keramaian.
Bukan tanpa alasan Ara membenci keramaian. Ini karena otaknya sudah terdoktrin untuk selalu menyukai hal-hal berbau kesendirian. Ara juga seorang Introvert. Dengan kepribadiannya yang tertutup Ara sering mengalami kebimbangan seperti saat ini.
Fikiran Ara melayang membayangkan perkataan temannya di sekolah pagi tadi, Ara tau jika kalimat itu bukan dituujukan untuknya, namun apa yang bisa ia lakukan jika kenyataanya kalimat itu sangat sesuai dengan keadaanya kali ini.
Flashback
Jam istirahat kedua SMA Bhakti Rahayu sedang berlangsung . Ara sedang duduk diam di kelasnya tanpa memusingkan kebisingan di kelasnya. Entah itu karena para siswa yang bermain bola di kelas, teman-teman wanitanya yang sibuk bergosip tentang kakak kelas tampan dan keren di sekolahnya, atau gerombolan kelas sebelah yang sibuk menawarkan barang dagangannya ke dalam kelas.
Tapi ketenangan Ara akhirnya terusik ketika telingannya menangkap suara pembicaraan tiga orang gadis yang duduk di depannya.