15th VOLTAGE

Indah Dwi Y
Chapter #4

KETIGA : ARA SECRET

Malam ini Ara sendirian di rumah. Karena kenyataannya sepupu yang disebutkan bundanya di pesan sore tadi, mengundurkan waktu keberangkatannya hingga lusa. Sedangkan bunda dan ayah Ara sendiri memilih untuk menjemput Denis di rumah tante Jina.

Meskipun waktu belum menunjukan terlalu malam. Tapi Ara menikmati suasana ini. Meskipun tak sedikit kegelisahan yang terasa pada di Ara saat ini.

Ara menutup matanya dengan tujuan lebih meresapi keadaan saat ini. Hingga sedikit rasa perih timbul dari tangan kirinya.

Ah ,Ara ingat jika tadi ia baru saja melakukan kegiatannya. Kegiatan kesukaanya,melukai dirinya.

Perlahan tangan kanan Ara mengarah pada tangan kirinya yang di penuhi bekas-bekas luka goresan. Di usapnya pergelangan tangan kiri yang selalu menenangkannya.

Ini adalah rahasia Ara. Rahasia terbesar Ara. Alasan mengapa ia membenci mentari,membenci cahaya,dan membenci keramaian.

Karena sebuah luka. Luka yang menggaris panjang sepanjang lengan kirinya. Ara adalah pengidap kelainan jiwa Self-Harm. 

Self-harm adalah salah satu kelainan jiwa dimana seseorang melukai dirinya sebagai pelampiasan emosi.

Mungkin terdengar menakutkan. Tapi itulah yang Ara alami. Kapanpun Ara merasa emosinya naik secara tiba-tiba dan tak terkendali lagi, maka ia akan membutuhkan benda-benda berujung runcing untuk menggoreskan luka di lengannya.

Seperti siang tadi, saat Ara mendapatkan pesan ancaman dari seseorang yang tak di kenalnya. Pesan yang mulai muncul sejak ia memasuki jenjang SMA 7 bulan yang lalu. 

Sejak ia pertama kali menginjakan kakinya di SMA Bhakti Rahayu. Sejak saat itu Ara mulai mendapatkan pesan-pesan teror dari nomor yang tak di kenalnya.

Tak jarang Ara kedapatan mengalami kecelakaan yang di duga dilakukan secara sengaja oleh pelakunya. Tapi sayang, Ara terlalu takut untuk mengungkapkan masalahnya pada Ayah dan Bundanya.

Atau bahkan mungkin Ara tak akan pernah bisa mengungkapkannya. 

Pikiran Ara kembali memutar kilasan kejadian siang tadi,

Flashback

Saat ini pak Arde sedang mengajar pelajaran bahasa Inggris di kelas Ara. Tentu saja Ara bukan type siswi bodoh yang lebih memilih tidur di mata pelajaran yang cukup penting itu.

Tapi saat ini perasaan Ara sedang tidak dalam keadaan baik. Sedari tadi Ara merasa gelisah,terutama tentang pembicaraan temannya kemarin di kelas.

Akhirnya Ara memilih meminta izin pada pak Arde untuk ke toilet.

Namun di tengah jalan tiba-tiba sebuah surat terlempar ke arahnya. Awalnya Ara fikir itu adalah surat milik orang lain yang terbawa angin. Tapi,fikirannya berubah setelah menemukan namanya di pojok bawah surat tersebut.

Dengan waswas Ara menatap sekeliling, mencoba mencari tahu siapa pengirim surat itu. Karena ini bukan pertama kalinya Ara mendapatkan surat seperti itu.

Dengan langkah yang di percepat Ara berjalan menuju toilet dan duduk di atas closet duduk. Meskipun dengan tangan gemetar Ara tetap mencoba membuka surat itu.

Ttak

Mendadak semua bagian toilet menjadi gelap gulita. Ara mulai ketakutan, Otaknya mulai membentuk kemungkinan-kemungkinan terburuk yang mungkin akan terjadi.

Hingga terdengar langkah kaki mendekat, sebelum hilang bersamaan dengan kembali menyalanya lampu toilet.

Mecoba tenang Ara membaca isi surat itu

Dear Ale

Apa kabarmu Ale? Apa kau baik-baik saja? Saya rasa kamu baik-baik saja. Maaf harusnya saya mencoba lebih dekat untuk menabrakmu pagi tadi.

Lihat selengkapnya