"HAH? MAYAT APA?!"
Tasha menggeleng, "gue juga kurang tau, sih. Duluan!"
"Iya, selamat melanjutkan hari."
Setelah mandi dan berganti pakaian, Tasha menyiapkan sarapan dari bahan-bahan yang telah dibelinya kemarin. Pagi ini, ia memutuskan untuk membuat nasi goreng dengan toping udang dan jus apel. Sudah siap semua, ia pergi ke ruang tengah dan menyalakan televisi. Gadis itu terus saja mengganti channel saat hanya menemukan berita penemuan jasad tadi mengisi hampir seluruh acaranya. Sampai, ia putus asa dan menonton yang ada saja. Dia menyimaknya sambil menyantap sarapannya tenang.
"Pemirsa, ditemukan sebuah mayat tanpa identitas di sekitar tower F Apartemen Bandoeng City. Kejadian ini membuat gempar dan menakuti penghuni di gedung tersebut. Pihak polisi mulai menyelidiki kasus ini, dugaan sementara adalah korban bunuh diri setelah ditemukan narkotika jenis baru di sekitar tempat kejadian. Selengkapnya, sebagai berikut."
Tasha meneguk jusnya singkat, "padahal, tadi banyak banget darahnya. Masa sih bunuh diri pake obat? Kalo pun iya bunuh diri, lebih masuk akal lompat dari atas gasi? Rasanya, ada yang janggal. Kasian banget.."
Perhatiannya teralihkan oleh sebuah panggilan yang masuk, ia mematikan televisi dan segera menerima. "Hallo, Mi? Kenapa pagi-pagi gini udah nelpon? Ada apa? Aku lagi sarapan ini. Benar lagi mau berangkat kerja."
"Kamu mau pindah aja?"
"Oh, Mami udah tau beritanya?"
"Iya, Mami cemas. Kamu pindah aja, ya!"
"Ayolah, aku udah nyaman di sini. Capek ah kalo-"
"Dengerin Mami, Tahsa!"
"Terus, Mami gak mau dengerin aku?"