Blurb
Nyatanya segala peristiwa yang terjadi bukan hanya kebetulan semata. Setiap tindakan, pilihan, bahkan ketetapan telah digariskan. Pun dengan pertemuan dan perpisahan, suka dan duka, ataupun bahagia dan sengsara.
Aku kembali dipertemukan dengan seseorang yang menyebalkan. Saingan terberat yang harus ku hadapi semasa SMP, Yosa Wijaya. Parahnya, kini aku bertetangga dengannya. Kemudian ruang dan waktu bekerjasama untuk menjebakku, menempatkanku pada peristiwa-peristiwa yang selalu melibatkannya.
Lambat laun, aku menaruh simpati padanya. Pikirku, segalanya akan baik-baik saja dan aku mulai menanamkan kepercayaan. Tiba-tiba saja perdebatan dan perselisihan bergejolak. Yosa tiba-tiba saja menghilang tanpa kabar. Aku benar-benar tidak dapat menghubungi atau bertemu dengannya.
"Jalani hidupmu dengan baik." Pesan terakhir Yosa, sebuah kalimat tanpa penjelasan.
Rasanya, duniaku ini telah usai. Namun, batinku menegaskan bahwa sudah sepatutnya aku mencari segala kebenarannya.