22 Bab Terakhir

Salsa Putri
Chapter #1

Bab 1

" mencintaimu sama saja seperti aku memasuki hutan penuh ranjau"


Bayangkan saja jika aku masih berada di sana, di sandaran bahunya, di tempat yang pernah aku rasakan sebelumnya di situasi terpurukku aku selalu saja di suguhi tempat bersandar oleh dia,

Bayangkan juga jika aku tak pernah berbuat baik kepadanya, tak pernah ada untuk dia dan aku yang selalu menyepelekan hal-hal yang membuatnya terlihat kacau waktu itu.....

Waktu itu ? Waktu yang cukup melelahkan untuk kita, waktu dimana kita tidak lagi fokus kepada diri kita sendiri, waktu yang terbuang sia-sia


Awal yang aku lihat akan baik-baik saja kedepannya, dan setelah melewati berbagai tawa dan duka dia memilih pergi dengan luka dalam yang aku tancapkan di dalam lubuk hatinya

Aku cukup sadar diri karena akulah yang selalu membuat dirinya sakit, aku penyebab luka itu


Tapi katanya " mencintaimu adalah seni menyakiti diri sendiri yang aku sukai"


Jika bisa memutar waktu akan aku mulai dengan awal kita bertemu, aku akan mengubah alur perkenalkan kita kan ku buat alur percintaan kita gagal dari awal,

perkataan manis kita di awal

Itu sangat membuat ku mual,..

Jika pada akhirnya dia dan aku sama-sama tidak bisa mengerti tentang bagaimana cara untuk memperbaiki hubungan kita yang hancur ini


Entahlah aku sedikit posesif kepadanya, dan pada akhirnya aku juga akan bilang

"tidak kenapa-kenapa" saat dia menanyakan kenapa aku termenung ketika kita sedang duduk di kursi cafe berdua pada saat itu

Kalo boleh jujur sebenarnya aku tak suka jika dia terus saja membuat topik pembahasan tentang masalalu dia bersama perempuan nya dulu


Namun kita tau jika kita sama-sama salah untuk memulai kisah kita dari awal, untuk itu sekarang aku tak lagi mengharapkan hubungan kita seperti dulu lagi, biarkan aku berfikir dewasa untuk saat ini dan izinkan aku melupakan dirinya,....

"Biarkan aku dekat dengan mu seperti malam dengan bintangnya"


" Sa, mau nggak jadi pacar aku"

Seperti biasa, nando sudah stay di tengah lapangan sekolah sambil membopong tumpukan bunga untuk diberikan kepada sang wanita dambaannya


Esa sasa bella, lagi-lagi dia harus berhadapan dengan cowok yang selalu mengatakan beribu cinta kepada dirinya

Lihat selengkapnya