Gue turun dari mobil lalu menguncinya. Gue berjalan tergesa-gesa karena gue merasa sudah telat setengah jam dari jam yang ditentukan. Sebenarnya gue enggak tahu juga anak-anak mau ngadain acara apa dulu, yang jelas gue udah menyanggupi hadir untuk buka bersama bersama anak-anak kelas.
Rasanya kok nggak karuan ya? Bayangin, dua tahun nggak pernah ketemu sama anak-anak karena kesibukkan mereka masing-masing dan cuma ngobrol lewat chat untuk nanya kabar aja. Tepat hari ini, kita berkumpul lagi di kafe Allstar yang terletak di pusat kota. Kafe ini emang andalan banget sih, apalagi untuk acara buka puasa seperti ini. Bahkan terlihat sudah mulai penuh karena gue harus berjalan cukup jauh lantaran nggak dapat parkir di parkiran kafe.
"Selamat datang kak, sudah pesan tempat sebelumnya?" tanya resepsionis sambil membukakan pintu.
"Sudah mbak, atas nama IPA C di mana ya?"
"Oh Ipa C, di Garden ya mas."
"Oke mbak, terima kasih."
Gue langsung berjalan menuju area Garden. Boleh juga anak-anak konsepnya, outdoor gitu.
Sesampainya di area Garden gue celingak-celinguk cari teman-teman gue.
"Rame banget, ini kafe apa pasar ya?"
"Ngapain lo di sini?" pungkas Doni sambil menepuk gue.
"Kampret!"
Gue dan Doni langsung bersalaman dan menanyakan kabar masing-masing.
"Gondrong lu ya sekarang Don!"
"Ini kuliah bro, nggak akan ada Pak Joko di kampus gue."
Pak Joko adalah salah satu guru killer yang hobinya merazia rambut anak-anak SMA. Doni adalah salah satu siswa yang paling sering kena razia beliau, tapi lihatlah sekarang. Rambutnya aja hampir sepundak.
"Bisa aja lu, mana yang lain?"
"Ayo gue anter, gue abis dari toilet soalnya."
Gue di antar Doni ke meja IPA C. Kok gue malah ngerasa makin deg-degan ya? Aneh, padahal kan cuma ketemu temen sekelas.
"Ini dia juragan tekstil kita." imbuh Doni sesampainya di meja kelas IPA C.
Brengsek si Doni masih aja nggak berubah, selalu bawa-bawa kerjaan bapak gue.
"Halo ketua kelas.."
"Hai Bimo."
"Hello Bim..."
Beberapa teman kelas menyapa gue dan gue pun menyapa balik mereka. Gue masih kenal dengan mereka semua, tapi di antaranya membuat gue pangling, salah satunya si Rina yang dulu pendiam, kali ini dia sudah bawa anak kecil aja. Buset, udah ada yang nikah aja.
"Hai semua, lama nggak jumpa ya."
Gue ngerasa heran, temen kelas gue yang dulu gue tahu dia kuper dan jarang ngobrol, kok bisa-bisanya ngajak ngobrol gue dan obrolannya pun asik. Bener-bener dua tahun yang buat mereka berubah. Terus ada juga temen gue yang auranya beda banget ketika di SMA, Kok sekarang kelihatan lebih menarik?