Hari itu gue nggak pernah melihat ibu sebahagia dan secantik ini, dengan umur yang sudah memasuki usia senja, ibu masih tetap cantik dengan riasan dan baju kebaya berwarna kuning.
Tepat hari ini gue melaksanakan wisuda, bisa dibilang gue tepat waktu. Hanya saja nilai gue belum bisa membuat nama gue di panggil menjadi wisudawan dengan nilai tertinggi. Nggak apa karena elo semua tahu? Gue langsung mendapatkan pekerjaan di salah satu perusahaan startup tempat gue magang kemarin. Mungkin karena pekerjaan gue yang bagus, ketika gue mendapat email dari perusahaan, gue langsung berdiskusi dengan ibu dan beliau memperbolehkannya. Hitung-hitung cepat membantu ibu dan tidak menyusahkannya lagi.
"Selamat ya nak, ibu bangga. Akhirnya kamu lulus juga." ujar ibu yang langsung menemui gue di aula dan memeluk gue.
"Terima kasih bu, ini juga berkat doa dan motivasi dari ibu."
Di aula yang sesak ini, hanya diizinkan kerabat dekat saja yang boleh masuk kesini untuk bertemu setelah proses wisuda selesai. Gue melihat sekeliling beberapa wisudawan dan wisudawati memeluk kerabat terdekatnya, entah itu ayah atau ibunya hingga kakek atau neneknya. Tuhan, di momen seperti ini aku jadi teringat ayah. Karena ada beberapa orang yang masih bisa merasakan pelukan orang tuanya yang lengkap. Aku menangis tanpa kusadari. Akhirnya yah, Bimo lulus kuliah!
"Iya nak, sudah jangan menangis. Ayo kita keluar." ungkap ibu yang menyapu air mata haruku.
Kami berdua pun berjalan keluar aula yang sudah penuh sesak. Kasihan juga jika ibu lama berada disini, karena panas banyaknya orang.
Cukup jauh kami berjalan keluar dan meninggalkan aula, gue dikejutkan oleh hadirnya teman-teman gue. Ternyata ibu membawa gue kepada teman-teman yang kelihatannya sudah menunggu dari tadi dan lebih mengejutkannya, mereka sambil menentneg sebuah spanduk dengan gambar wajah gue dan ucapan selamat.
"Selamat wisuda bro!" ujar Adni yang langsung memeluk gue haru.
"Iya Ni, sama -sama. Elo kok disini, bukannya lagi tugas di Makassar?"
"Iya Bim, demi elo deh gue datang sehari ke sini." balas Adni.
Nggak gue sangka Adni bisa meluangkan waktunya yang sibuk hanya demi melihat gue.
"Selamat masuk ke dunia pria dewasa Bim!"
Kali ini giliran Doni yang menyelamati gue sambil memberikan Bouquet yang berisikan snack yang dibentuk menyerupai bunga.
"Bisa aja lu Don, makasih ya." balas gue kepadanya.