Sehabis sholat Isya, Syifa melipat mukenanya dan langsung menyimpan benda itu ke dalam tas. Lalu ia membuka alquran mini miliknya, membaca surah Al Kahfi sepuluh ayat pertama sebab ini adalah malam jumat.
Tadi saat di pesawat ia menyempatkan diri membaca surah Yasin sehabis sholat Maghrib, makanya untuk sekarang iya berniat membaca surah di Al Kahfi.
Membaca surah Al Kahfi sendiri membawa keutamaan atau manfaat yang begitu banyak. Contohnya, menghindarkan umat Islam dari fitnah Dajjal.
“Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari permulaan Surat Al Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal.” (HR Muslim)
Yang kedua mendapatkan ridho dari Allah dan mendapatkan cahaya keberkahan dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadist bahwa Rasullullah SAW bersabda :
“Siapa yang membaca Surat Al Kahfi, maka jadilah baginya cahaya dari kepala hingga kakinya, dan siapa yang membaca keseluruhannya maka jadilah baginya cahaya antara langit dan bumi.” (HR Ahmad).
"Barang siapa membaca Surat Al Kahfi pada malam Jumat, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul 'atiq." (Sunan Ad-Darimi, no. 3273. Juga diriwayatkan al-Nasai dan Al-Hakim serta dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 736)
Dalam riwayat lain masih dari Abu Sa’id al-Khudri R.A disebutkan;
"Barang siapa membaca Surat Al Kahfi pada hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum'at." (HR. Al-Hakim: 2/368 dan Al-Baihaqi: 3/249).
Serta diampuni segala dosanya.
Syifa pun selesai membaca surah Al Kahfi bersamaan dengan Kana yang masuk ke ruangannya. Raut Kana yang nampak biasa saja malah terkejut luar biasa melihat Syifa ada di sini.
"Loh, Syif?! Kok udah balik?" tanya Kana terheran sembari mendekat.
"Itu ... ada something," lalu Syifa akhiri dengan kekehan kecil. Meletakkan kembali alqurannya ke dalam tas, menghindari tatapan Kana yang membuatnya terusik.
Kana mengambil kursi kosong di sudut ruangan, menariknya mendekat ke meja Syifa. Lalu Kana menjatuhkan dirinya di kursi itu sembari menyipit pada rekan kerja sekaligus sahabat semasa kuliah.
"Tunggu-tunggu! Aku akan meramal apa tujuanmu balik ke sini," katanya sambil mengangkat jari dan meletakkan di samping kanan-kiri kepala seperti layaknya orang yang sedang berpikir.