3 Jalan Cinta

Ahmad jimi
Chapter #2

Di Kenalin #2

Almas dan hendro juga meninggalkan arena balap tersebut, di tengah perjalanan motornya tiba- tiba berhenti mendadak di tempat sepi.

"Aduh sial... ada apa dengan motorku ini, ucap hendro berbicara sendiri".

"Kenapa hen...?" tanya almas

"Enggak tau, kenapa motorku ini. tiba-tiba mogok, padahal baru aku service 1 minggu lalu".

Hendro mengutak-ngatik kunci dan setater. " almas, coba... kamu turun, aku mau lihat penyakit motor ini ( lalu almas turun dari motor), dan hendro pun turu, melihat mesin motornya yang membuat tidak berjalan. aduh sial, motorku turun mesin", ucap hendro.

"Yaudah kita dorong berdua aja, pasti di depan ada bengkel," ucap almas

"Hahahha...." hendro mentertawakan gadis yang baru ia kenal.

"Kenapa kamu ketawa...?" tanya almas yang ke anehan.

"lucu kamu... kamu serius, mau berdua dorong motor ini" tanya hendro kepada almas.

"Ya, iyalah. emang kenapa?..." tanya almas yang masih binggung.

"Kamu hebat dan nomer satu. yang baru aku temuin, mau dorong motor. keren tau kamu" ucap hendro yang memuji almas ( gile nih cewe, boleh juga di jadiin bini, udah kelihatan mau di ajak susah. berbicara dalam hati). lalu tanganya menyalahkan setater dan motornya itu kembali hidup.

"Hend, motornya menyalah kembali, ucap almas kepada hendro".

"Alhamdulilah almas, sebenarnya motornya enggak mati atau ada kerusakan mesin. cuma aku aja, lagih becanda dan ngetes kamu, ucap hendro".

"Hendro... kamu orangnya becandanya kebangetan banget, aku udah capek-capek ngedorong...ternyata kamu becandain aku terus, ucap almaa dengan nada kesel".

"Mohon, ma'af tuan putri, hamba meminta ma'af sebesar-besarnya, ucap hendro yang meminta ma'af dengan nada seperti membacakan dongeng".

"Kenapa kamu, ngerjain aku si... seneng banget kayanya, ucap almas".

"Aku enggak tau, ucap hendro berbicara lepas".

"Masa, enggak tau...kamu bohong, ucap almas".

"Kamu, mau jawaban yang benar-benar jujur, apa benar-benar bohong, tanya hendro kepada almas".

"Dua-duanya, jawab almas dengan wajah berkaca-kaca kepada hendro".

Lihat selengkapnya