Tanggal 25 maret adalah hari ulang tahunku yang ke 18 tahun. Umur yang sudah dikatakan dewasa. Sifat pun harus bisa berubah menjadi lebih dewasa. Bukan lagi seperti anak kecil yang mudah marah sana sini. Cara berfikir pun harus mulai terbuka. Berfikir selayaknya orang dewasa memikirkan hal-hal untuk masa depan.
"Belajar untuk menjaga setiap janji yang diucapkan. Berusaha menjaga setiap komitmen yang dijanjikan."
Janji dan komitmen itu mudah diucapkan tapi sulit untuk dilakukan. Apalagi yang berurusan dengan hubungan. Ribet, tak semua orang dapat menjalankannya.
Adanya komitmen bertujuan untuk menjaga hubungan yang dijalin dengan adanya saling menghargai , kejujuran, dan kesetiaan. Namun terkadang komitmen itu sering kali diabaikan. Kebanyakan Orang lebih berani untuk berjanji tanpa berkomitmen. Janji adalah sesuatu angan yang akan diwujudkan di masa depan. Agar janji terwujud diperlukan komitmen yang kuat. Kalau berkomitmen saja tidak berani, bagaimana bisa membuat janji?.
"Happy birthday to you, happy birthday to you sayang." Dia memberikan surprise dengan membawakan sebuah kue ulang tahun untukku.
Dekorasi indah yang penuh dengan fotoku sejak aku masih kecil hingga saat ini disusun rapi menambah keromantisan. Seniat itu dia mempersiapkan ini semua hanya demi aku. Kejutan yang aku tunggu-tunggu selama ini. Di berikan oleh orang terspesial. Semua sahabatku juga ikut hadir dan merayakan dalam kejutan yang dia berikan. Menambah kesan tak terlupakan diumurku yang ke 18 tahun ini.
Aku bernama asli Marcelyna. Tetapi orang lebih mengenal nama beken aku yaitu, Shelly. Aku anak pertama dari dua bersaudara. Aku masih duduk dibangku kelas 3 sekolah menengah atas. Sebentar lagi aku akan lulus tinggal menunggu beberapa bulan saja. Aku mempunyai sahabat dari kecil bernama Wulan. Masa kecil kita selalu berdua. Apapun itu kita lakukan secara bersama-sama. Walaupun umur ku lebih tua setahun dari dia, kalau lagi dirumah sudah kuanggap kayak saudara sendiri. Tapi dia bisa dibilang adek tingkat kalau lagi disekolah. Tetapi sekolah kami berbeda dan nasib kita pun juga berbeda. Wulan yang memperkenalkanku dengan Pramudya. Wulan merupakan satu angkatan dan satu kelas dengan Pramudya. Sedangkan aku kakak kelas mereka, tetapi berbeda sekolah. Aku bersekolah di Sekolah Menengah Kejuruan sedangkan mereka bersekolah di Sekolah Menengah Atas. Pramudya ini orang ter-spesial di hidupku saat ini. Pramudya lah yang rela mempersiapkan semua kejutan di hari ulang tahunku. Aku sudah bersama dengan dia selama 2 tahun lebih. Bulan depan menjelang ke 3 tahun kita bersama. Alhamdulillah selama 2 tahun lebih kita bersama keadaan masih aman, damai dan tentram. Jarang berantem karena hal-hal sepele. Kita juga masih sering bertemu dan berbincang. Terkadang, aku sering kali membantu dia mengerjakan tugas. Walaupun sebenarnya aku tak mengerti materinya. Karena materinya denganku berbanding terbalik. Tapi demi dia apasih yang gak aku lakukan. Di sela-sela kesibukan, kita berdua harus menyempatkan waktu untuk quality time bareng di luar. Entah itu di mall atau di taman yang intinya kita harus bertemu untuk melepas rindu. Memahami satu sama lain agar menghindari kesalahpahaman. Itu salah satu cara kita berdua dalam menjaga hubungan. Dia itu orangnya sederhana banget. Sebab itu dia selalu melakukan hal-hal sederhana yang tidak berlebihan, tetapi bisa sangat berharga dihidupku. Dia juga orangnya cuek didepan orang lain apalagi didepan cewek. Orangnya yang dingin dan misterius. Tapi dia malah dicap sebagai cowok playboy. Entahlah bagaimana sejarahnya bisa dikatakan seperti itu sama orang. Tetapi didepan ku dia tak seperti itu. Dia selalu membuat aku tertawa bahagia. Orangnya sih sulit banget ditebak. Kadang melakukan sesuatu yang aku tak pernah kefikiran sama sekali. Cara dia membahagiakan ku berbeda dengan orang lain. Dia memiliki caranya sendiri untuk membahagiakanku. Tiba-tiba dia menyuruhku untuk duduk ditempat. Aku tidak diperbolehkan kemana-mana. Karena dia ingin pergi sebentar. Aku ketakutan banget kan ditinggal sendirian di taman. Padahal di taman itu banyak orang tapi aku tetap saja ketakutan jika ditinggal olehnya. Tetapi dia tetap kekeh untuk pergi sebentar, lalu meninggalkan ku sendirian ditaman tersebut. Aku mengikuti perintah dia untuk diam dan tak berdiri dari tempat duduk. Lalu dia datang mengagetkanku dari belakang.
"Dorrrrr..." dia teriak didekat telingaku untuk mengagetkanku.
Aku terkejut dan langsung berbalik arah. Ternyata dia membawakan dua potong es krim kesukaan ku. Padahal aku tak ada menyuruhnya sama sekali untuk membelikanku.
"ini es krim kesukaan kamu. Aku membelikannya dua dengan rasa dan warna yang berbeda. Sekarang kamu pilih, jika kamu memilih es krim berwarna pink ini artinya kamu sayang aku. Sedangkan es krim rasa coklat ini tandanya kamu rindu aku." Ucapnya sambil tersenyum
"Aku lebih memilih es krim berwarna pink." Jawabku
"Mengapa? apa kamu tidak rindu kepadaku?"
"Rindu ku telah terobati. Karena sekarang aku sedang menatap wajahmu." Aku menatapnya serta dengan mengambil es krim yang berada dipegangannya.
Dia sangat hoby fhotography. Setiap momen selalu dia abadikan. Karena dia berfikir bahwa waktu tak akan bisa kembali. Setiap momen tak akan pernah terjadi dua kali. Aku sering kali menjadi objek dari foto dia. Berbagai sisi dari wajahku sudah dia abadikan. Terkadang dia memotret diriku tapi tak bilang kepadaku. Tak tau sudah bentuk wajahku seperti apa yang dia abadikan itu. Ada yang menjadi aibku (tak bagus) tapi yang bagus juga tak kalah banyak. Dengan dia yang seperti itu, aku tak merasa risih dia melakukan hoby yang justru menjadi sebuah kenangan. Malahan aku senang banget karena setiap momen selalu diabadikan. Dia mengajakku untuk pergi liburan bersama naik motor kesayangannya. Katanya dia sih sambil refreshing gitu nikmati alam yang sudah Allah SWT sediakan untuk makhluknya. Kita harus bisa memanfaatkan keindahannya sebelum manusia merusaknya.
Daripada kita hanya berdua saja,
Aku bertanya, "bolehkan aku mengajak sahabatku Wulan untuk ikut liburan bareng kita."
"Bolehlah. Nanti Wulan ajak Jemmy pacarnya." Jawabnya
Aku bergegas menelfon Wulan untuk mengajak nya liburan bareng.
Aku : "Lan, ayo besok liburan bareng."