3 Titisan Adorno

Kirana Aisyah
Chapter #23

Non-Dualitas

Pada hari keempat, retret Vipassana memasuki tahap yang lebih mendalam. Para peserta, termasuk Kretcha, diminta untuk mulai melakukan "body scanning," sebuah teknik di mana mereka mengamati setiap sensasi di seluruh tubuh, dari ujung kepala hingga ujung kaki. Ini adalah bagian dari latihan untuk mengamati realita sebagaimana adanya, tanpa prasangka atau keterikatan.

Kretcha duduk bersila di aula meditasi yang hening, menutup mata, dan mulai memindai tubuhnya secara perlahan. Ia memusatkan perhatian pada setiap bagian tubuhnya, dari kepala hingga ujung kaki, merasakan setiap sensasi yang muncul—panas, dingin, gatal, atau bahkan mati rasa. Namun, saat ia semakin mendalami latihan, emosi yang lama terpendam mulai muncul ke permukaan. Rasa sedih karena perpisahannya dengan Adonis, ketakutan akan masa depan yang tidak pasti, dan perasaan tidak berharga karena selalu dibanding-bandingkan dengan kakaknya yang sukses, semuanya terasa begitu nyata dan berat. Air mata mengalir pelan di pipinya, tetapi ia tetap diam, membiarkan perasaan itu datang dan pergi tanpa mencoba menghalangi atau mengendalikannya.

Setiap sesi meditasi terasa seperti sebuah perjuangan. Kretcha harus menghadapi lapisan-lapisan emosi yang selama ini terkubur dalam dirinya. Namun, ada juga momen-momen kelegaan, ketika ia merasa seolah-olah beban di pundaknya sedikit terangkat. Ia mulai menyadari bahwa meditasi ini bukan hanya tentang mengamati tubuhnya, tetapi juga tentang menghadapi dan menerima setiap emosi yang muncul tanpa menghakimi.

Di sela-sela sesi meditasi, Kretcha sering merasa bosan dan gelisah. Untuk mengatasi kebosanan ini, ia berjalan-jalan di taman biara yang indah. Ia memperhatikan detail-detail kecil di sekitarnya yang selama ini mungkin ia abaikan. Kupu-kupu berwarna-warni beterbangan dari satu bunga ke bunga lain, tokek bersembunyi di celah-celah batu, dan barisan semut yang sibuk bekerja tanpa henti. Angin malam yang lembut menyentuh kulitnya, memberikan sensasi yang menyegarkan. Aneh baginya, betapa hal-hal kecil ini begitu menyenangkan, sesuatu yang sering kali ia lewatkan dalam kesibukan hidupnya.

Ia teringat pada kata-kata Goenka saat memberikan instruksi awal, "Hiduplah di saat ini." Apakah ini yang dimaksudkan Goenka? Kretcha merenung. Apakah dengan mengamati hal-hal sederhana dan hadir sepenuhnya dalam momen tersebut, ia benar-benar hidup di masa sekarang? Ini adalah pemikiran yang menarik baginya, bahwa mungkin kebahagiaan dan kedamaian bisa ditemukan dalam kesederhanaan, dalam momen-momen yang tampaknya sepele namun penuh makna.

Pada hari keenam, setelah berhari-hari berjuang dengan meditasi, sesuatu yang magis terjadi. Kretcha, yang telah bermeditasi hampir satu jam, merasakan tubuhnya penuh dengan rasa sakit dan pegal. Posisi duduk bersila yang harus dipertahankannya terasa semakin menyiksa, dan pikirannya terus berusaha mencari alasan untuk berhenti. Namun, ia tetap bertahan, mengingat ajaran untuk tidak lari dari sensasi apa pun, melainkan mengamati dan menerima mereka sebagaimana adanya.

Ketika meditasi hampir selesai, dalam lima menit terakhir, Kretcha merasakan sesuatu yang luar biasa. Tubuhnya seakan menghilang; rasa sakit, ketidaknyamanan, bahkan kesadaran fisik, semuanya sirna. Yang tersisa hanyalah ketenangan yang mendalam, sebuah kedamaian yang melampaui kata-kata. Ia merasakan seolah-olah ia menjadi satu dengan ruang di sekitarnya, tidak ada batasan antara dirinya dan alam semesta. Ini adalah momen yang sangat transendental, sebuah pengalaman yang membuatnya merasa terhubung dengan sesuatu yang lebih besar daripada dirinya sendiri.

"Apakah ini yang dimaksud Olea sebagai bersatu dengan alam?" pikir Kretcha, masih terkejut dengan pengalaman itu. Sensasi ini hanya bertahan sebentar, mungkin lima menit, namun dampaknya terasa sangat mendalam. Setelah meditasi selesai, Kretcha keluar ke taman dengan senyum lebar, tanpa sadar menyanyi dalam diam, menikmati kebahagiaan yang baru ia temukan. Ia merasa seolah-olah telah menemukan kunci menuju kedamaian batin, sesuatu yang ia cari selama ini.

Lihat selengkapnya