300 Tahun Cinta dan Kegilaan

Jie Jian
Chapter #2

Bab 2: Itu Bukan Aku

Zhen masih belum keluar dari kekacauan. Dia berpikir bahwa: berteriak meminta tolong akan membuat semua kengerian di 'rumah' ini berakhir. Nyatanya, itu memperparah keadaan. Zhen yang memiliki kulit putih seperti susu menjadi seperti mayat hidup; bengong dengan mata terbuka dan mulut tertutup rapat. 

Di depannya, apa yang disebut 'penghuni rumah' lebih panik dari Ning Gogo. Tuan Penguasa Bunga yang mereka jaga dan angungkan baru keluar dari kamar setelah 3 hari mengurung diri dengan alasan kurang sehat. Namun, ketika sang tuan keluar, mereka mendapati segala keanehan yang membuat hati menjadi dingin. Tuan Penguasa Bunga Zhen tidak ingat apa pun! 

Di depan meja kaca yang cantik, mengilap, dan bersih, cawan dari emas begitu elegan. Para pelayan rumah yang seperti akan menangis setiap saat menuangkan cairan merah beraroma besi ke cawan itu dan meminta Zhen meminumnya. Mereka juga menyediakan jantung yang masih berdetak, hati, dan paru-paru manusia di atas piring terpisah. Dengan segenap kekhawatiran yang bersarang di dada, satu per satu memohon agar Zhen mau makan barang sedikit saja.

Zhen hampir mengeluarkan ususnya ketika muntah baru-baru ini. Ketika mendapati pelayanan 'rumah', dia merasa ingin mati saja. 

"Tuan, Anda tidak keluar kamar selama 3 hari. Aku khawatir Anda belum mengisi perut. Makanlah sedikit, Tuan. Aku mohon ...." Gadis merah muda berambut hitam panjang yang cantik memohon dengan sangat. 

Ning Gogo yang memiliki air tanpa bendungan di matanya terus terisak-isak di samping Zhen. Dia mendekati tuannya yang berdiam diri seperti patung giok susu berbalut pakaian merah dengan segenap harapan.  

Zhen tidak bergeming, bahkan jika langit runtuh di atas kepalanya. Ketika tabib yang dipanggil Ning Gogo memeriksa nadi, dia tidak merasakan apa-apa lagi. Laki-laki yang terbangun dalam keadaan kosong terlepas dari dunia setelah muntah dan dilayani seperti iblis besar. 

Tabib Wantuo, bisa dikatakan sebagai tabib pribadi Zhen. 300 tahun yang lalu, ketika Tuan Penguasa Bunga kembali dari kekacauan, dia mengambil tugas di rumah utama. Tuan Zhen sangat rentan sakit setelah membuat kerusuhan di Alam Surgawi yang membuat para pelayan menangis hampir setiap hari. Sekarang, dia memeriksa Zhen lagi dan memandang wajah yang kosong dari samping. 

"Tuan Wantuo, bagaimana keadaan Tuan Penguasa Bunga?" Wanita dewasa yang memiliki garis-garis keriput halus di wajahnya bertanya. 

Wanita langsing ini bernama Lanni, kepala pelayan di rumah utama. Dia pemimpin yang mengatur semua kebutuhan Zhen. Lanni juga khawatir, tetapi wajahnya berhasil menyamarkan perasaan itu. Dia jauh lebih baik dalam menerima pukulan telak bahwa Tuan Zhen tidak lagi memiliki ingatan. 

"Tuan Zhen baik-baik saja, aku bisa memastikan itu. Jiwa dan inti spiritualnya tidak memiliki gangguan apa pun. Kecuali ingatan yang tersegel, semuanya tidak ada yang mengkhawatirkan. Masalah ingatan Tuan Zhen, aku tidak memiliki titik terang. Mengapa ingatan itu bisa tersegel dan bagaimana membukanya, aku ragu. Mungkin, kita bisa membawa Tuan Zhen kepada Tabib Yao. Dia yang paling terkenal di dunia ini," ungkap Wantuo sambil menjauhkan tangannya dari Zhen yang pucat dan dingin seperti mayat. 

Lihat selengkapnya