32 DETIK

IGN Indra
Chapter #5

BAB 01: ANATOMI KEPERCAYAAN

Cinta kami tidak dimulai dengan ledakan kembang api atau tatapan di seberang ruangan yang ramai. Ia dimulai dengan pertanyaan yang canggung di bawah lampu perpustakaan yang berdengung.

Tugas investigasiku untuk majalah kampus Suara saat itu adalah tentang topik yang paling sering dihindari oleh institusi yang terobsesi pada citra: kegagapan kampus dalam menangani realitas seksualitas mahasiswanya. Di antara daftar narasumber yang berisi aktivis dan dosen sosiologi, ada satu nama yang janggal: Daka Prasetya, Fakultas Kedokteran. Aku membayangkan akan bertemu robot penghafal buku teks. 

Ternyata aku salah besar.

Aku menemukannya di sudut ruang baca, di bawah jendela tinggi yang cahayanya jatuh dengan ragu-ragu, seolah meminta izin untuk masuk. Dia sedang menunduk menatap Atlas of Anatomy dengan konsentrasi bak seorang biarawan. Dari caranya menelusuri diagram pembuluh darah dengan ujung jarinya, aku tahu dia tidak sedang menghafal. Dia sedang mencoba memahami peta rumit dari keajaiban dan kerapuhan tubuh manusia.

“Daka Prasetya?”

Dia mengangkat kepala, pelan. Matanya butuh beberapa milidetik untuk melakukan rekalibrasi dari dunia arteri dan vena ke dunia nyata yang lebih membosankan ini.

“Kirana. Dari Suara,” kataku, tanpa basa-basi. “Saya perlu wawancara.”

Dia menatapku, matanya analitis. “Tentang?”

Lihat selengkapnya