32 DETIK

IGN Indra
Chapter #21

BAB 17: KABAR DARI BALIK RERUNTUHAN

Satu bulan pertama kehidupan Sakti adalah penangguhan realitas. Kabut indah yang terdiri dari kurang tidur, tangisan di tengah malam, bau bedak bayi yang manis dan asam, dan perasaan cinta yang begitu besar hingga terasa seperti organ baru yang tumbuh tanpa izin di dalam tubuhku. Dunia di luar kamar kos kami terasa tidak nyata, seolah semua drama dan peperangan digital yang pernah mendefinisikan hidupku itu terjadi di planet lain, di abad yang lain.

Hingga suatu pagi, saat aku sedang terlibat dalam pertempuran epik melawan seorang diktator mungil yang menolak makan bubur alpukatnya, sinyal dari planet lain itu berhasil menembus atmosfer benteng kecilku. Sebuah notifikasi email.

Pengirimnya: Daka Prasetya. Jantungku berdebar kencang, sinyal refleks otot dari kehidupan yang dulu, seperti tentara yang masih merasakan getaran bom bahkan setelah perang usai. Aku ragu sejenak, lalu membukanya.

Ini bukan pesan WhatsApp yang panik. Ini bukan permintaan maaf singkat yang ditulis terburu-buru. Ini adalah disertasi. Tesis akhir tentang kegagalannya sendiri. Panjang, terstruktur, dan ditulis dengan ketenangan yang jauh lebih menyakitkan daripada amarah mana pun.

Subjek: Sebuah Penjelasan, Bukan Permintaan Maaf

Isi email itu, yang kubaca sambil menahan napas, adalah sebagai berikut:

Kirana,

Lihat selengkapnya