39 Kilomature

Adira Putri Aliffa
Chapter #7

Perdebatan Barang

Mau tak mau karena Nindy dan Keisha dibelikan oleh Zefan, mereka harus menuruti perintah sang komandan ATM berjalan itu. Kali ini sikap penurut Nindy ia tunjukkan karena merasa tak enak oleh Zefan yang sudah baik hati membelikan perlengkapan camping untuknya, hal yang sama juga dilakukan Keisha. Mereka kembali melakukan komunikasi dalam bahasa isyarat.

 

“Sha, menurutmu bagus ini atau ini ya?”

 

“Kamu lebih cocok yang hitam sih.”

 

“Tapi hitam terlalu biasa gak sih?”

 

“Ehmm iya sih. Yaudah abu-abu.”

 

“Eh coba deh lihat, warna biru tosca ini lucu juga.”

 

“Iya lucu.”

 

“Kamu pilih warna itu Sha?”

 

“Iya habisnya bingung. Bagus yang merah atau hijau?”

 

“Hijau sih lebih bagus, gak terlalu mencolok.”

 

“Gitu ya? Tapi ini merahnya tua kok ga begitu mencolok.”

 

“Tapi kayak setengah mateng gitu gak tua banget, jadi masih kelihatan mencoloknya.”

 

“Hahahah kamu kira telur apa setengah mateng," canda Keisha dalam bahasa isyarat. Mereka tertawa bersama sejenak, Arga juga tertawa, sedangkan Zefan masih merasa bingung dengan apa yang membuat mereka tertawa.

 

“Sha enaknya apa nih biru, abu-abu, atau hitam?”

 

“Lama banget milihnya.”

 

“Ya biar gak salah pilih Fan, nyari yang cocok. Kan biar seragam gitu sama baju dan warna kulit.”

 

“Eh itu tu sleeping bag dipakai buat tidur, siapa juga yang mau lihat dan peduli cocok apa engganya?”

 

“Biarin aja Fan. Cewe emang begitu,” sahut Arga membela Nindy dan Keisha.

 

“Sebegitu anehnya ya?” respon Zefan lalu menggeleng-gelengkan kepala tanda herannya kepada perempuan untuk yang entah berapa kali ini. Zefan lalu berjalan menuju sebuah rak yang tergantung banyak tas, “Sha, beli tas sekalian buat kamu ya? Itu pilih aja,” ucap Zefan perlahan agar Keisha paham sembari menunjuk tas yang tergantung. Keisha pun mengangguk.

 

“Sha, warna ini bagus buat kamu,” ujar Nindy yanng tiba-tiba memegang tas warna abu-abu.

 

“Keisha yang aku suruh pilih, bukan kamu,” gubris Zefan melempar wajah sinis.

 

“Gapapa Zefan, pilihan Nindy juga sama kayak pilihan aku kok,” respon Keisha membela Nindy.

 

“Tuh, kan aku cuma kasih saran.”

 

“Mas ini apalagi ya yang kurang?”

 

“Udah sih itu aja, soalnya kan kita cuma camping di pantai jadi rada nyantai aja.”


“Oke, aku bayar dulu ya?”

 

“Bagi dua sama aku Fan.”

 

“Gak usah mas aku aja, kan aku udah bilang tadi.”

 

“Gak enaklah aku, kan aku yang ngajak.”

 

“Gapapa mas santai.”

 

“Udah gapapa bayar berdua.”

 

“Makasih ya Zefan, Mas Arga.” (Keisha berterima kasih dalam bahasa isyarat)

 

“Iya makasih banyak ya Mas Arga.”

 

“Makasih buat aku mana Nin?”

 

“Iya makasih juga Zefan.”

 

“Senyumnya dong. Masa ngomong makasih cemberut gitu?”

 

“Makasih banyak Zefan,” jawab Nindy dengan senyuman yang lebar.

 

“Nah gitu dong!”

 

Zefan dan Arga segera menyelesaikan transaksi pembayaran lalu setelah itu mereka ke luar. Mata Zefan memandang sekeliling dan ia temui terdapat toko pakaian yang berjarak dua rumah dari toko perlengkapan camping.

 

“Sha, kamu beli baju ya? Itu ada toko pakaian, daripada harus balik ke rumah kan?” ujar Zefan kembali memperlambat kecepatan berbicaranya sembari menunjuk toko baju.

 

“Aku pakai baju ini aja.” (Balas Keisha dalam bahasa isyarat)

 

“Ngomong apa dia Nin?”

 

“Gak usah repot-repot, pakai baju itu aja katanya.”

 

“Udah lusuh gitu bajumu, gapapa beli aja. Nin temenin!”

 

“Oke.”

 

“Nih segini cukup kan?”

 

“Gak usah nih, kebanyakan. Segini aja cukup,” balas Keisha dengan bahasa isyarat lagi sembari mengembalikan beberapa lembaran uang dan dia hanya mengambil uang dua ratus ribu saja.

 

“Yakin segitu doang cukup?”

 

“Cukup, ini toko biasa bukan baju-baju branded di mall,” balas Nindy.

 

“Oke. Nih buat kamu sekalian Nin.”

 

“Gak usah kan aku udah ada baju.”

 

“Siapa tahu kamu kalap kan.”

 

“Engga. Aku bukan cewe-cewe di luar sana.”

 

“Oh iya kamu kan cewe aneh ya? Okedeh kalau gak mau," gubris Zefan. Nindy hanya meresponnya dengan membuka lebar matanya, ia melotot pada Zefan, “Udah aneh, serem lagi. Hiiiii, kasihan aku sama jodoh kamu besok. Kuat gak ya mentalnya sama kamu,” sambung Zefan.

 

Lihat selengkapnya