Yang diperjuangkan akhirnya sekarang ada di hadapan. Mata yang tadinya sayu dan lelah, kini terbuka lebar. Memandangi persembahan terindah Tuhan untuk makhluknya. Saat pertama kali mereka menginjakkan kaki, pasir putih nan lembut menyambut kedatangan mereka seperti karpet merah pada acara-acara berkelas.
Semilir angin pantai pun perlahan merangkul tubuh mereka. Bunyi ombak di pantai biru itu seperti mengucapkan selamat datang. Indahnya langit sore pun tersenyum pada mereka. Terlihat dua bukit hijau nan megah yang mengapit pantai biru itu. Zefan yang terpesona dengan persembahan indah dari semesta langsung melepaskan tasnya. Lalu ia berlari mendakit bibir pantai yang dari tadi sudah memanggilnya, “Woooooo,” teriak Zefan.
“Parah keren banget,” kagum Nindy pada pesona pantai biru di hadapannya lalu melepaskan tasnya dan langsung berjalan mendekati pantai yang indah itu. Dirinya menghampiri Zefan yang sedang bermain air di bibir pantai. Terlihat senyuman juga di wajah Keisha, wajahnya bersinar terang. Arga yang sudah biasa melihat keindahan yang ada di depannya hanya tersenyum tipis.
“Bener ini kan Fan? Sesuai dengan apa yang kamu ceritain ke aku kemarin,” ucap Arga sedikit berteriak agar terdengar oleh Zefan yang berjarak lumayan jauh di depannya.
“Bener mas. Cantik banget!!” sahut Zefan berteriak.
Arga dan Keisha pun berjalan menyusul Zefan dan Nindy. Kini mereka saling berjejer menatap desiran ombak dan warna laut biru yang menjernihkan pandangan. Senyuman sama-sama terlihat di wajah mereka. Rasa lelah kini berubah menjadi sumringah. Ketika melihat laut biru itu, beban pikiran dari masing-masing mereka seolah terlupakan sejenak.
“Speechless banget, parah sih ini. Kok aku baru tahu di Yogya ada tempat sekeren ini,” cetus Nindy yang pandangannya masih terpaku pada keindahan di depan matanya.
“Syukurlah kalau kalian suka dan seneng bisa ke sini. Aku juga ikut seneng. Besok aku akan bawa kalian keliling lagi. Ada banyak pantai indah di sekitar sini, bareng sama temen-temenku juga nanti.”
“Oh iya temen-temen mas kenapa belum dateng?”
“Gak tahu ya mungkin bentar lagi.”
“Ohh, ngomong-ngomong, boleh berenang di sini gak mas?”
“Boleh dong, asal kamu gak sampoan di sini dan gak kencing sembarangan.”
“Ah itu mah pasti, aku nyebur ya?” ujar Zefan langsung melepas bajunya dan langsung berjalan menuju ke pantai untuk menceburkan diri. Nindy matanya sedikit terbelala dan kaget ketika melihat tubuh atletis Zefan. Keisha yang menyadarinya langsung berkomunikasi pada Nindy dengan bahasa isyarat.
“Kenapa Nin? Ngeliatinnya sampai kayak gitu?”
“Gak, gak papa. Sha, temenin aku ke toilet ke toilet yuk!”
“Oke.”
“Mas Arga itu toilet kan ya?”
“Iya Nin.”
“Aku mau ke toilet dulu ya?”
“Oke hati-hati.”
“Ke situ doang kok hati-hati,” sahut Nindy dengan melempar senyuman manis. Arga pun membalasnya dengan senyuman juga. Keisha yang melihat Nindy tersenyum manis pada Arga langsung menanyainya dalam bahasa isyarat.