Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 WIB, mereka memutuskan untuk bersiap-siap untuk pergi. Destinasi selanjutnya sudah menunggu kehadiran mereka semua. Nindy dan Keisha segera mandi pertama kali lalu dilanjut dengan beberapa tim Mas Alffy. Lalu Arga dan yang terakhir, tentu saja Zefan. Teman Arga memutuskan untuk langsung pulang bersama timnya setelah mengunjungi destinasi sehabis ini. Maka dari itu mereka langsung mengemasi barang-barangnya. Sedangkan empat sejoli yang baru kenal masih meninggalkan tenda mereka karena masih ingin menginap sampai esok.
Setelah semuanya sudah siap, mereka kembali melanjutkan perjalanan. Petualangan untuk mencari surga tersembunyi lainnya di Yogyakarta kembali dimulai. Dari pantai wohkudu, mereka menuju ke parkiran dulu untuk mengambil motor lalu melaju melewati Gunung Sambi. Sampai tiba di sebuah pertigaan dan semua kini menuju ke arah timur. Destinasi yang akan mereka kunjungi yakni, puncak segoro dan pantai kasegaran. Kedua tempat itu memiliki letak yang berdekatan sehingga tak akan memakan banyak waktu untuk mendatanginya. Hingga beberapa saat kemudian mereka sampai di Puncak Segoro.
“Wah! Gak kalah kerennya dari Wohkudu,” kagum Zefan sembari melihat pemandangan sekitar.
“Bagus kan?”
“Bagus banget mas. Ada spot fotonya lagi,” sahut Zefan lagi.
“Iya bisa buat foto-foto tuh di sana.”
“Cocok banget buat Nindy kan dia narsis,” celetuk Zefan melirik ke arah Nindy.
“Sembarangan, kamu tuh yang narsis.”
Zefan tak menanggapi ucapan Nindy barusan dan langsung berjalan menjauh dari mereka. Ia menuju ke tempat foto yang ada di sana. Saat sampai di sana, Zefan langsung mengambil handphone-nya, membuka kamera, dan ia mengambil selfie di tempat itu. Nindy yang melihat tingkah Zefan dari jauh menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Lah kan bener, dia tuh yang narsis,” cetus Nindy sembari terus memandang tingkah Zefan.
“Emang anak itu kocak, Nin,” balas Arga menanggapi ucapan Nindy.
“Gak kocak lagi sih, emang aneh. Untung sabar,” jawab Nindy.
Mas Alffy dan timnya membuat konten musik di sana. Dengan pemandangan samudra biru yang luas, bukit-bukit di sekitar dan spot foto yang menarik mereka berkarya dengan baik di sana. Nindy, Arga, Zefan, dan Keisha saja kagum menyaksikannya. Beberapa saat kemudian, mereka sudah puas berada di Puncak Segoro.
Kini waktunya mereka berpindah destinasi yakni, Pantai Kasegaran. Perjalanan yang mereka tempuh untuk menuju ke pantai itu hanya sekitar satu sampai dua menit dengan jalan kaki. Dengan langkah senang mereka menuju ke pantai itu. Zefan, Arga, Nindy, dan Keisha kembali memasang kaca mata mereka masing-masing. Begitupun Mas Alffy dan timnya, mereka berjalan bersama-sama.
“Tinggal di sekitar sini kayaknya enak ya?”
“Kenapa?”
“Kalau stress larinya ke pantai. Pantainya bisa milih lagi tipe-tipenya. Pengin deh tinggal di sini.”
“Yaudah besok kamu bangun rumah di sini aja, Fan,” saran Arga pada Zefan.
“Aku sih mau-mau aja, tapi … Nin mau gak?” tanya Zefan pada Nindy sembari menatapnya.
“Ih kenapa nanya aku? Emang aku tinggal sama kamu?” gubris Nindy membalas tatapan Zefan.
“Ya bisa aja someday.”
“Kamu tu emang suka bercanda ya?” tanggap Nindy sembari melirik ke arah Zefan lalu kembali melanjutkan langkah.
Satu menit lima puluh detik kemudian, destinasi selanjutnya berhasil mereka tapaki. Ombak pantai biru yang jernih, bukit-bukit di samping, dan juga batu-batu karang di tepi pantai menyambut kedatangan mereka.
“Bener-bener nyegerin mata,” kagum Zefan lagi.
Mereka menikmati pantai itu sebentar sembari membuat kopi dan mengemil makanan ringan. Mereka juga bercengkrama lagi, menambah keakraban, dan di akhir mereka kembali bernyanyi bersama. Hingga mentari kembali meninggi, mereka memutuskan untuk makan siang bersama di warung sekitar. Setelah makan Mas Alffy dan timnya harus kembali ke kota lebih dulu. Kini tinggal mereka berempat yang berada di warung itu.
“Habis ini mau balik ke Wohkudu atau mau jalan-jalan lagi?” tawar Arga pada mereka memberikan pilihan.
“Emang kalau jalan-jalan mau ke mana mas?”
“Ke Pantai Kesirat. Sunset di sana bagus banget.”
“Boleh tuh, tapi jauh gak dari sini?”