Keesokkan harinya setelah sarapan, mereka bertiga kembali menjalankan misi. Sekitar jam 9 pagi, ketiganya duduk di teras rumah Arga. Beberapa saat mereka saling terdiam dan merenung. Disaat mereka sedang termenung. Sesuai dugaan, tiba-tiba datang dua orang pria dewasa di hadapan mereka. Keisha yang menyadari kedatangan mereka langsung ketakutan dan mengenggam erat tangan Nindy. Nindy yang kaget, langsung mengarahkan pandangannya ke dua orang pria tersebut.
“Keisha!" teriak seorang pria paruh baya.
“Sini kamu!”
“Dicariin kemana-mana ternyata di sini. Ayok pulang!”
Zefan yang tadi menunduk, kini langsung mengangkat kepalanya lalu melihat siapa yang datang.
“KEISHA! SINI!”
“NURUT!”
Keisha masih terus ketakutan menggenggam tangan Nindy sembari terus menggeleng-gelengkan kepala. Zefan yang menyadari bahwa Keisha menolak ajakan pria itu langsung memulai obrolan,
“Keisha gak mau pak. Maaf kalau boleh tahu bapak siapanya?”
“Aku ini bapaknya. Kok bisa gak mau. Keisha sini cepat!”
Keisha terus menggeleng-gelengkan kepalanya dan semakin takut.
“Keisha!!”
“CEPET SINI!”
Pria itu kesal karena Keisha terus menolak ajakannya, pria itu langsung menghampiri Keisha dan menarik tangannya. Keisha yang tak mau ikut dengannya langsung menggigit tangan bapaknya itu.
“Aduh!”
“KAMU INI YA UDAH TULI, BISU, PENYAKITAN, GAK BERGUNA, SEKARANG MAU JADI ANAK DURHAKA KARENA GAK NURUT SAMA BAPAK?!” ucap bapak tua itu sembari mengangkat tangannya dan hendak menampar Keisha.
Tangannya belum sempat mendarat di pipi Keisha, Zefan sudah menahannya terlebih dahulu. Handphone yang tadi digenggam oleh Zefan kini ia masukkan dalam kantong.
“Hey! Kamu gak usah ikut campur! Dia anak saya.”
“Saya gak akan pernah biarin Keisha mendapat perlakuan kasar dari siapapun termasuk dari Anda.”
“Gak usah sok mau nglindungin anak saya!”
“Dengan perlakuan kasar bapak tadi pada Keisha, anda terlihat tidak pantas menjadi orang tua.”
“Kurang ajar!” ucap pria itu, “Jono hajar!” sambungnya.
Seorang pria dewasa yang tadi mendampingi bapak Keisha langsung menyerang Zefan. Jurus bela diri yang sudah lama tak ia praktikkan kini ke luar untuk membela kebenaran. Pria dewasa memulai dengan tonjokkan yang mengarah ke pipi Zefan. Dengan sigap Zefan langsung menepisnya dengan bagian atas pergelangan tangannya. Tak terima tangan yang satunya ditepis, pria dewasa tadi mencoba menyerang dengan tangan yang satunya lagi. Dengan sigap Zefan juga langsung menepis. Kini kedua tangan pria tadi berada dalam kontrol Zefan. Dalam keadaan tersebuat Zefan langsung menyerang dengan satu kakinya. Dia menendang perut pria dewasa itu hingga ia terpental ke belakang.
Tak mempan dengan satu serangan dari Zefan. Pria dewasa yang diduga adalah bodyguard dari bapak Keisha kembali melancarkan aksinya. Dia berlari mendekati Zefan lalu menendang Zefan. Untung saja Zefan langsung mengelak dengan menundukkan kepalanya. Zefan memutar-mutarkan badannya sembari meluruskan kakinya dan langsung menjegal satu kaki dari pria dewasa itu. Hal tersebut membuatnya terjatuh.
“Sudah ya cukup. Saya gak mau menyerang bapak lebih jauh dari ini.”
“Jangan banyak gaya kamu!” sahut pria dewasa itu.
Tak ingin kalah dari pertarungan, pria dewasa itu kembali bangkit. Namun, kini ia terdiam sebentar menatap Zefan dari atas sampai ke bawah untuk mengetahui titik lemah dari Zefan. Hingga akhirnya, serangan kembali terjadi. Kini adalah percobaan pukulan di bagian perut oleh pria dewasa itu. Zefan sedikit terpental sebab ia belum siap menahan serangan, tetapi pada pukulan yang ke dua di bagian perut Zefan berhasil mengelak. Setelah mengelak dengan mengesampingkan badan selama beberapa kali. Giliran Zefan yang menyerang dengan tendangan andalannya lagi. Sehingga pria dewasa itu kembali terpental ke belakang.