39 Kilomature

Adira Putri Aliffa
Chapter #29

Hampir Berhasil

“Mau aku jual.”

 

“Lah kok dijual pak gak boleh lho melanggar hukum.”

 

“Udah kau gak usah sok-sok an menasihati aku. Derajat kau dengan aku tu masih tinggi aku. Aku kaya, kau punya apa?”

 

“Aku cuma punya hati pak.”

 

“Bos bahaya jika dia lapor polisi gimana?”

 

“Gak akan berani model kayak dia. Hp saja tak punya, kantor polisi di sini jauh tak akan mampu dia lapor.”

 

“Bos jaga-jaga sogok aja dia.”

 

“Bener juga.”

 

“Hey Pak Tua! Kau butuh uang toh?”

 

“Iya pak butuh banget.”

 

“Ini satu juta untuk kau, tapi kau diam saja soal kejadian ini. Jangan coba-coba lapor polisi! Paham tak?”

 

“Ehhmm pak, tapi kasian anak itu masa mau dijual.”

 

“Udah gak usah kau kasihan sama dia. Kasihanilah dirimu sendiri ini. Baju dekil, badan bau, wajah plonteng-plonteng apa lah itu. Belilah baju, makan lalu beli parfumlah sana. Nih terima.”

 

“Tapi pak saya takut dosa.”

 

“Ah jangan takut dosa! Takut itu sama Tuhan, kenapa pula kau takut sama dosa?”

 

“Ya kan sama aja. Udah kau tak bakal dosa, percaya aku. Kau hanya perlu diam dan meluapak kejadian yang kau lihat ini. Tak perlu berbohong toh? Tak akan dosa kau.”

 

“Benar juga ya, tapi ….”

 

“Ah banyak omong kau. Nih lah aku tambahin 500 ribu lagi.”

 

“Ehhmm baik pak. Terima kasih.”

 

Terukir senyuman pada wajah pengemis itu, tetapi ia juga merasa bersalah karena harus dipaksa menyembunyikan kebenaran. Zefan, Nindy, dan Keisha menatap heran pengemis itu.

 

“Galuh cepat bawa wanita bisu itu masuk dalam mobil! Mumpung sepi dan tak ada yang melihat ini.”

 

“Baik bos!”

 

Bodyguard yang berbadan besar itu langsung mendekati Keisha. Dengan sigap Nindy langsung melindungi Keisha.

 

“Heh! Kalau mau bawa dia hadapin saya dulu.”

 

“Hahaha perempuan sok jago ini bos. Nantangin saya. Maaf ya mbak, mbak ini tidak selevel kalau berantem sama ….”


Bug! Dengan mantap Nindy langsung menonjok hidung pria berbadan besar itu. pukulan itu membuatnya meringis kesakitan. Hidungnya perlahan mengeluarkan darah. Zefan menatap heran Nindy. Pengemis yang mata duitan itu juga berdecak kagum pada Nindy. Sorot mata Nindy memancarkan sinyal kekesalan pada pria itu. Posisi tangannya masih melayang untuk bersiap memberikan pukulan ke dua.

Tak terima dijatuhkan harga dirinya oleh seorang perempuan muda. Pria berbadan besar itu langsung membalas Nindy dengan pukulan. Dengan respon yang sangat baik Nindy langsung menepis tangan pria. Pria itu kembali menonjok di tangan yang staunya. Nindy berhasil menepis. Lalu kini kaki Nindy beraksi. Sebuah tendangan maut yang mendarat tepat di hidung pria tadi.

 

“Aw! Sial kena dua kali. Kurang ajar!”


“Hey jangan berani sama cewe!” teriak Zefan langsung mendekati pria yang ingin menyerang Nindy. Dan langsung memberikan tendangan di bagian perut.

 

“Guntur, Jono bantu Galuh!”

 

“Kamu Doni. Bantu aku bawa anakmu ke mobil!”

 

“Baik Pak Agung.”

 

Lihat selengkapnya