40 hari salatku tak diterima karena khamar

After Future
Chapter #15

Bab 15 - Nikmati Pertunjukannya

"Mau apa kamu mendekati saya?"


Aku tersenyum ramah. Sebenarnya mulutku sukar menelan minuman dengan toping bola-bola ini. Tapi aku terpaksa menelannya karena cuma ini satu-satunya cara untuk berbicara dengan beliau.


"Begini pak, saya mau melapor. Tadi pagi, Tara mencekik saya saat akan masuk sekolah."


Aku tidak menyangka akan melihat ekspresi marah guru bk semudah ini. Namun hanya sebentar beliau terlihat begitu marah, tidak lama kemudian beliau kembali ke mode poker face.


"Mana buktinya?"


Aku tersenyum tipis lalu meminta Raffi menjelaskan kejadiannya dengan jujur.


Aku harus berterima kasih kepada Raffi karena dia datang cepat hari ini. Berkat dia, aku jadi punya saksi mata yang melihat perbuatan tidak terpuji Tara dan bisa melaporkannya ke guru bk yang adi kuasa.


"Lalu dimana Tara sekarang?" Tanya guru bk. Suaranya tersendat seperti sedang menahan-nahan sesuatu agar tidak meluncur keluar dari mulutnya.


"Dia tidak masuk hari ini pak. Setelah melakukan kekerasan kepada saya—dia dan gengnya kabur entah kemana.." tuturku.


Pak guru bk tampak terganggu dengan ceritaku. Beliau tidak menyentuh bukunya lagi dan segera meninggalkanku.


Aku sangat lega saat itu. Aku berkata pada teman-temanku, "Aku akan balas dendam kepada mereka secara perlahan-lahan."


"Lihat saja bagaimana hasilnya nanti."


Keesokan harinya, saat hari sabtu, Tara hadir selama satu jam pelajaran kemudian pergi lagi.


Aku mengajak kedua temanku mengikuti Tara, karena sebentar lagi akan terjadi hal menarik sebagai hasil dari permintaanku sebelumnya.


Tara menghentikan langkah ketika namanya dipanggil oleh pengawas.


"Kepada siswa yang bernama Aliando Tara. Dimohon segera datang ke ruang pengawas."


"Apaan sih? Malas banget!"


Tara menendang pintu ruang pengawas. Serius, dia menendangnya hingga membentur tembok.


Melihat kelakuan Tara, guru bk yang tadinya sudah lumayan tenang kembali tersulut emosi.


"Kamu benar siswa paling kurang ajar yang pernah saya lihat. Duduk sini kamu!"


Guru bk bangkit dari sofanya yang menarik tangan Tara yang terus berontak.


Wali kelas kami yang berada di sana untuk mengawasi segera bangkit dan memukul wajah Tara.


Saking kerasnya tamparan itu, sampai terdengar olehku yang berjarak 15 meter dari lokasi Tara.


Senyum puas tersungging di bibirku.

Lihat selengkapnya