Aku dan Raffi pergi ke kampus sama-sama. Hal pertama yang kami lihat ketika akan memasuki kampus adalah—geng Niko dan Tara yang merokok di depan gerbang kampus.
"Lihatlah mereka! Mengotori udara yang sudah kotor dengan asap kematian." Cetus Raffi.
"Raffi, aku rasa kau terlalu berlebihan, dosen kita juga ada yang merokok." Selaku enteng.
"Karena itulah aku benci matkul Kimia. Dosennya menggunakan alasan tidak masuk akal demi membenarkan kebiasaannya merokok di dalam ruangan."
Raffi meludah ke sembarang arah. Mimiknya menjadi sangat kasar.
Kami berdua pun berjalan melewati geng musuh kami tanpa menoleh. Asap yang jabul membuatku terbatuk dan kelemahanku itu membuat mereka tertawa.
"Anak mami ini memang tidak kuat mencium asap rokok. Dari dulu dia selalu menghindar kalau ada orang yang merokok." Ucap Tara kepada teman-temannya yang sedang berjongkok.
Mana ada! Aku tidak pernah phobia pada perokok! Aku terbatuk karena asap rokok mereka sangat tebal seperti asap kebakaran.