40 hari salatku tak diterima karena khamar

After Future
Chapter #27

Bab 27 - Pulang Dengan Tangan Kosong

"Kayum, bagaimana ini?" Tanya teman disampingku.

Awalnya kami datang untuk menjemput Firman, tidak disangka dia malah minum teh bersama orang yang kami anggap pelaku penculikan.

"Kita pulang saja, Raffi. Aku merasakan atmosfer yang tidak enak di tempat ini." Ajakku. Serius, bulu kudukku berdiri nih.

Tiba-tiba salah satu teman kami meneriaki Firman, memulai awal dari panggung yang kacau. "Awas kau Firman! Aku akan merontokkan gigimu kalau berani membongkar rahasia grup kita!"

"Pengkhianat! Sampah! Penjilat para bajingan!"

Mulut mereka semakin liar saat melihat langsung Firman yang sedang bersantai dengan Tara, teman dekat dari musuh mereka.

Anak-anak mulai lepas kendali, hingga aku dan Raffi tidak bisa mengontrol mereka lagi.

Karena kata-kata yang terucap dari mulut mereka kian pedas, tidak heran jika selanjutnya ada yang tersinggung.

Kami tidak takut pada Tara, tapi lain cerita jika pamannya yang turun. Dengan sorot mata tajam, om Burhan (nama samaran) menatap mataku. Aku tidak tahu kenapa dia malah menatapku dari sekian banyak orang yang menghujat keponakannya. Satu-satunya dugaan yang kupunya adalah karena aku mantan sahabatnya Tara yang sekarang berbalik menyerangnya.

"Kalian mau pergi atau saya lapor polisi? Mau kalian saya laporkan atas dasar mengganggu ketertiban?" Ancam om Burhan singkat.

Lihat selengkapnya