Rencanaku terbagi menjadi 3 tahap. (1) Penyelidikan tkp, (2) Penyelidikan lanjutan ke tempat-tempat selain tkp, (3) Pencarian benang merah.
Sayangnya, diantara ketiga temanku hanya Fahmi yang bersedia mencurahkan waktu dan tenaga untuk menemaniku. Ditambah pacarnya Julia, jadinya 2 orang.
Aku tidak marah pada Raffi dan Maulana. Mereka memiliki banyak hal yang harus dilakukan agar memiliki masa depan yang cerah seperti punya Fahmi.
Ketika akan memulai penyelidikan, aku mendapat telepon dari mbak Lotus. Keluarga gadis ini adalah narasumber pertamaku. Mbak Lotus menelepon untuk sekadar memberitahu agar kami masuk melalui pintu belakang.
[Nenekku sedang berada disini. Beliau tidak suka bertemu orang asing. Jadi kamu masuk lewat 'belakang' sana ya.]
Pikiranku traveling saat mendengar kata 'belakang'. Baiklah lupakan 'belakang'-nya mari kita lanjut.
Sesampainya di rumah mbak Lotus, kami bertiga langsung disuruh masuk karena hujan yang sangat deras menimpa kami.
Di dalam kami pun disambut oleh keluarga besar Mbak Lotus yang ternyata sedang merayakan hari ulang tuhan ibunya mbak Lotus.
"Maaf kalau kami mengganggu." Kataku merasa tidak enak.
"Tidak apa-apa kok. Ayo ke ruang tengah. Disana lebih sepi." Ajak mbak Lotus.
Di ruang tengah yang cukup luas ini kami diberikan camilan dan juga teh. Dan tentu saja, sebagai tamu yang datang disaat yang kurang tepat kami pun sungkan untuk menikmati camilan yang disajikan.