40 hari salatku tak diterima karena khamar

After Future
Chapter #38

Bab 37 - Hangatnya Sebuah Janji

Suara gedoran pintu menarikku keluar dari alam mimpi. Ketika membuka mata, kulihat wajah ibu yang menghitam terkena arang.

"Hantu!"

"Anak durhaka!"

PLAKK!

"Sudah ibu bilang jangan tidur kemalaman! Siapa yang kamu chat tadi malam sampai senyam senyum tidak jelas? Anak tetangga sebelah?"

Waduh, ibu jago juga menebak. Jangan-jangan ini yang disebut intuisi seorang ibu?

"Tidak buk. Tadi malam aku nonton video shorts kiriman teman-temanku. Ibu tahu sendiri anak ibu ini payah dalam urusan percintaan, jadi tidak mungkin aku ngobrol denhan gadis sampai larut malam." Kilahku. Entah inu percaya atau tidak, tapi seharusnya ibu percaya.

"Baiklah ibu percaya. Cepat mandi, kau sudah terlambat!"

Walaupun terlambat aku tidak menyesal karena alasan aku begadang semalam tidak lain untuk menemani mbak Lotus. Kami mengobrol sampai jam 3 dini hari. Pasti hari ini mbak Lotus juga bangun kesiangan...

... Atau tidak.

"Selamat pagi Kayum. Ada yang mau kamu katakan padaku? Daritadi kamu ngeliatin aku lagi nyuci."

Aku menjawab, wajahnya panas, "Ada ... Aku bahagia sekali kemarin." Lidahku terbelit, ucapanku jadi terbata-bata.

Lihat selengkapnya