Setelah Maulana membobol gawang ...
"Kau curang!"
"Curang kepala leluhur kau! Mana ada yang kayak begitu disebut curang!!"
Niko menuduh Maulana berbuat curang, Lana membela diri. Sayangnya bagi Niko, kami melihat kejadian itu dengan jelas meskipun kesulitan mengikuti pergerakan Maulana yang gesit. Gol itu adalah SAH.
"Wasit, mengapa kau masih diam? Cepat tiup peluitnya!" Pinta rekan Maulana yang juga bermain di lapanhan.
Skor pun berubah di menit-menit pertama.
"Mantap kak Maulana!"
"Kak Maulana, sudah tidak mengajari anak-anak mengaji lagi?"
"Kakak lebih cocok jadi pemain bola daripada ustadz!"
"Hehehe, terima kasih para pendukungku! Aku berjanji akan berusaha sekuat tenaga untuk membuat 2 gol lagi!"
Aduh, si bodoh itu! Aku tidak pernah menduga dia akan sekeren dan sebodoh itu. Yah, semoga saja janji tadi tidak membebani pikirannya dan mengacaukan permainan bagusnya.
Maulana mengoper ke sayap kanan. Bola dia tendang sampai melambung tinggi hingga melewati kepala pemain yang paling tinggi di tim Niko.
"Awas saja kalau sampai kebobolan lagi!"
Seruan Tara membuatku terkejut. Sejak kapan dia ada di sebelahku coba? Akan tetapi, melihatnya memasang wajah yang frustasi seperti itu membuat perasaanku menjadi jauh lebih baik.
Maulana mendrible bola hingga ke gawang lawan. Sampai sekarang dia masih menggunakan formasi mengurung yang tampaknya dia pelajari dari Anime Tsubasa. Apapun itu, formasi itu sangat efektif untuk melawan tim Niko.
Aku bukan seorang yang ahli menganalisa permainan bola seseorang, tapi setidaknya aku tahu kalau Maulana dan timnya berada di atas angin berkat taktik mengurung ala Kapten Tsubasa.
Selain Maulana ada satu pemain lagi yang sangat hebat. Pemain itu bernama Khalid. Dari grup kami. Perlu kalian ketahui kalau seluruh anggota tim Maulana merupakan anggota grup Pemtasundung.