48 Jam : School Pride (Suspect)

Ariq Ramadhan Nugraha
Chapter #1

Episode 1 : Pengantar Tragedi

Disebuah kekacauan selalu ada kata 'penyebab'


Katakanlah penyebab ada 2 jenis.


Yang pertama, Adalah pelaku...

Orang yang berjalan dan menggerakkan sebuah kekacauan dan menggoreskan tinta merah untuk mencatat sebuah Tragedi dengan menjelaskan apa yang terjadi dalam bentuk yang dianggap salah.


Yang kedua, Alasan....

Pelaku tanpa motif adalah sesuatu yang rancu, sebuah bukti nyata tanpa fakta. Artinya hanya hipotesis yang mengambang. Sekalipun benar, tapi tak pernah terasa benar karena tak ada jalan keluar dan pemecahan masalah, kalau kalau sebuah tragedi direka ulang, tradisi menjadi sesuatu yang lebih tinggi.


_____1


Hari H tragedi


Puluhan orang mengerumuni laboratorium yang tertutup, Laboratorium yang berisikan abu bekas api menyambar.


"Siapa pelakunya?" Kata seorang guru yang melihat isi kebakaran setelah api berhasil padam.


Semua orang dilarang masuk sementara kedalam sana, tak ada yang tahu apa dan bagaimana kebakaran bisa terjadi, apa penyebabnya dan siapa pelakunya......



*

Korban adalah anak dari kepala sekolah. Kronologi kejadian, kira kira 10 menit sebelum terjadinya kebakaran dimana seharusnya seluruh murid berkumpul diaula karena pengumuman yang penting mengenai keputusan sekolah tentang kebijakan baru yang akan diterapkan.


"Gimana?" Tanya seorang anggota kepolisian kepada beberapa saksi mata saat itu.


"Pada saat kejadian, semua murid diperintahkan untuk berkumpul" kata Abian, ketua OSIS menjadi orang pertama yang diintrogasi.


"Saya sudah mengumpulkan absen, dari 412 siswa, yang dapat dikonfirmasi hanya 404" katanya melanjutkan.


____ 2


3 jam sebelum kejadian (Abian POV)


"Ahh banyak banget berkasnya, ini harus atas persetujuan pak Safwan?" Katanya diselingan keluh itu.


"Iya, emang sebanyak ini, acara festival itukan gede, jadi banyak acaranya, dananya pokoknya semuanya 2 kali lipat dari acara biasa" jawab sekertaris OSIS yang menjelaskan kepada Abian.


"Hmmm, heem" gumamnya.


"Bi, dipanggil pak Taksa ke kantor" jalannya santai dan wajah datar khasnya, sudah selama setahun dia suguhkan wajah itu, tak pernah berubah kecuali dihadapan seseorang...


"Gue?"


"Hmmm" gumam pertanda malas menjawab.


Bian berjalan menuju kantor... Perjalanan yang begitu singkat toh kelasnya tak terlalu jauh dari jantung sekolah.

Lihat selengkapnya