Sebuah rumah mewah bak istana yang bercat putih, terletak di daerah Shibuya. Bangunan bergaya klasik berlantai dua ini disibukkan oleh lalu lalang para penghuninya.
Terlihat banyaknya pria berjas hitam dengan tubuh kekar. Sebagian pria berjas hitam ada yang berjaga di setiap pintu masuk, sebagian lainnya berjaga di tempat lain.
Ada satu ruangan khusus berkumpulnya para petinggi eksekutif organisasi. Di ruangan itu terdapat lima orang pria berusia muda. Di antara kelima pria itu, terdapat satu orang sebagai pemimpin organisasi.
Satu sama lain saling menggunakan panggilan khusus. Mereka berlima menggunakan panggilan khusus hanya saat berada disituasi tertentu yang memungkinkan saja. Tetapi jika sudah berada di dalam rumah, mereka tetap akan menggunakan nama masing–masing.
Seperti saat ini. Bersantai dengan ditemani beberapa jenis minuman beralkohol, makanan ringan, beberapa bungkus rokok tembakau dan tentunya sama–sama menyaksikan berita tentang aksi yang dilakukan oleh organisasi mereka.
Tawa terdengar begitu keras saat saksikan berbagai berita yang semuanya menayangkan tentang aksi penyiksaan dan penghilangan nyawa secara brutal yang mereka lakukan untuk 'menghukum' kesalahan orang lain.
"Haaaah... semuanya sama saja! Kukira ada berita yang menyenangkan." Ujar pria yang memiliki tiga tindik di telinga kanan dan dua tindik di telinga kiri.
"Hei, itu juga termasuk menyenangkan!" Sahut pria dengan luka bekas sayatan akibat terkena senjata tajam di punggung belakang.
Tiga pria lainnya hanya saling pandang dan menggidikkan bahu. Yang paling muda berceletuk, "Sudahlah kalian... omong–omong, bagaimana kabar para kepolisian yang kita beri hadiah?" Tanya pria muda berkacamata yang memiliki usia lebih muda dibanding yang lainnya.
"Hadiah? Maksudmu... paket yang berisi beberapa organ dan potongan tubuh dari dua informan itu?" Yang muda hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Hmmm, sepertinya mereka masih kebingungan tentang bagaimana caranya dua informan itu bisa ketahuan oleh kita." Ujar si pria bertindik.
•••
Hari ini, kelima petinggi eksekutif datang ke sebuah acara. Mereka berpura–pura sebagai tamu undangan, tentunya dengan penyamaran yang maksimal dan beberapa anak buah guna untuk melindungi mereka kapan pun dan di mana pun.
Acara tersebut diselenggarakan di sebuah resort mewah. Tamu undangan terdiri dari orang–orang terkenal seperti pebisnis, selebriti, hingga pejabat.
Sebuah acara yang merupakan perayaan ulang tahun ke enam puluh empat dari seorang bos besar di sebuah perusahaan tambang terkenal. Hal ini tentunya menjadi sebuah kesempatan emas bagi sang Akuma untuk berburu 'mangsa' mereka.
Bruk!
"Eh!?"
"KYAAAA!!"
"CEPAT HUBUNGI AMBULANS!!"