Blurb
Terkadang aku bingung. Mengapa tak jarang bisa setangkai kesan benar-benar mampu berbekas hanya dengan hal-hal yang sederhana. Semisal sekedar dari sebuah tatapan, atau perbincangan singkat dan pertanyaan simpel.
Atau sebuah nasehat yang jelas-jelas tak ada manfaatnya bagi kehidupan dunia dan akhirat, atau melantunkan lelucon garing yang bahkan kucing pun malas mendengarnya. Atau melakukan tindakan-tindakan terbelakang, seperti; decit kentut yang volumenya melebihi dua oktaf atau bahkan bunyinya bergerak fluktuatif dalam tangga nada minor dan mayor. Atau merepet-repet tak jelas karena terjangkit Post Menstruasi Syndrom atau menghempaskan kotoran hidung yang kaya akan organisme dengan percepatan berbanding lurus akan pergerakan angin, atau mensuguhkan mukaddimah yang panjang bukan main hanya untuk memohon belas kasihan agar tugasnya dikerjakan, atau lebih lagi, yaitu menyuntikan racun gombal pada setiap ras penduduk demi diberi pinjaman instrumen alat tulis menulis.
Atau semisal kejadian-kejadian seperti pemberian-pemberian kecil seumpama menempelkan plaster di tangan yang tergores kecil, atau saat setiap di penghujung pulang seorang selalu mengangguk lembut tatkala disapa "duluan ya!", atau semasa seseorang yang tiba-tiba datang lalu menarik hidungmu secara culas kemudian tersenyum mesra.
Aih, aneh bukan?