6 Pintu Rumah

Lilyandra
Chapter #2

Hilang dan Datang

Pelukan yang hangat sangat diinginkan Altera, yang tulus, tanpa penolakan, dan tanpa diminta. Altera melepaskan pelukannya, Altera melihat kehangatan di wajahnya, wajah orang yang mengaku sebagai keluarganya. Hangat... 

Ia beralih melihat orang yang mengaku sebagai mamanya, wajahnya terlihat gusar, khawatir dan sangat sedih, namun ia masih berdiri di tempatnya, tak berani lagi mendekat. 

"Kalian siapa? Kenapa kalian ada disini? Aku tak mengenal kalian, tapi.. aku merasa nyaman bersama kalian, aku bingung." Sangat membuatnya pusing, berulang kali ia menyentuh kepalanya.

Mamanya mencoba untuk mendekat takut kalau putrinya melukai dirinya sendiri.

"Kau putriku nak, kau pasti masih kebingungan karena baru sadar" terasa sangat menyakitkan saat mendengarnya.

"Tidak tante, aku anak yatim piatu, aku berasal dari panti asuhan, aku diadopsi tapi bukan sama kalian." Rasa sesak mencuat, semuanya campur aduk, amu itu tentang sakit, sesak bahkan rasa ketakutan.

Mata mamanya berair, ia tak menyangka akan mendengar perkataan itu dari anaknya sendiri. 

"Nak, aku mamamu, lihat aku nak tatap mataku, apakah aku berbohong padamu? Kau putriku, aku yang melahirkanmu, aku yang melihat pertumbuhanmu, aku yang merawatmu nak, aku ibumu!" Air matanya meluncur dengan bebas. Mamanya menutup kedua matanya dengan tangan dan kembali mengambil nafas supaya tenang. Altera masih bingung, ia pun beralih melihat laki laki yang duduk di depannya, seolah paham laki laki itu pun menjawab. 

"Aku kakakmu Al, kau selalu memanggilku dengan panggilan Kak Saga, Ardan Sagara, aku kakak keduamu." Altera semakin bingung.

“Aku yatim piatu, bagaimana bisa aku punya keluarga yang sangat sayang padaku, ia aku akui papi dan mami mengadopsiku dari kecil, tapi mereka bilang keluarga kandung? Aku…aku bingung.”

"Kak Saga?" Altera bergumam pelan dan mencoba ekmbali mengatur pernapasannya

"Ya Al, iya ini kakak" Ardan sangat bahagia saat dia mendengar namanya dipanggil lagi dari mulut Altera. 

Kepalanya seakan-akan mau pecah, dadanya juga serasa ingin memberontak

"Aku mau sendirian, tolong tinggalkan aku sendirian disini." Altera menutup matanya tak mau melihat kenyataan yang ada di depannya. 

"Tapi nak." Mencoba untuk mendekat lagi, hampir menyentuh Altera. 

"Tolong jangan sentuh aku, aku ingin sendirian, tolong... " Altera benar benar memohon, Ardan pun bangkit dan langsung mengajak mamanya pergi dari ruangan. 

Kini semuanya pergi dan hanya ada Altera, sendirian terbaring lemah tak berdaya. 

Lihat selengkapnya