"Sudah itu, ayo kita masuk dulu umm" Mami mengajak kami masuk. Mama dan papa lebih dulu masuk rumah.
"Eh tunggu, nama kalian siapa?" Aku lupa bertanya nama mereka siapa.
"Aku Arumi Clarissa, aku yang memelukmu tadi, kita teman sejak kecil, bahkan kita lebih dari teman" menyeka air matanya.
Arumi, wajahnya sangat manis dan imut, hmm oke aku sudah bisa mengenalnya.
" Kalau aku Alexa Khansa, kita berteman sejak SMP"
"Ah, kau yang bilang ingin donat kan?" Altera mengingatnya.
"Kenapa harus donat sih, kan bisa yang lain... " Alexa merajuk.
"Emang kau doyan makan kan, semua kau makan, kecuali kayu dan batu" Kali ini Ardan ikut berbicara, dia sudah bosan menanggapi Arumi dan Alexa berdrama.
"Is" Alexa semakin merajuk, dia memanyunkan bibirnya, Arumi hanya tersenyum dan memenangkannya.
"Ayo kita masuk, Altera juga butuh istirahat, tuh mama sama papa udah masuk duluan" Ardan mendorong kursi roda ku. Jujur saja aku masih tak nyaman dengan kursi ini, sangat mengganggu.
Kami semua masuk rumah di dalam rumah begitu bagus dan tertata rapi, semuanya sangat bagus.
"Wah, besar banget, bahkan lebih besar ini daripada rumah papi dan mami, lihat itu hiasannya bagus banget, eh bunga itu sangat indah, semuanya benar benar indah"
Altera berargumen dalam dirinya sendiri, ia mengagumi isi rumah ini.
"Al, kamarmu ada di atas, tapi karena sekarang tidak memungkinkan untuk ke atas jadi kamar Al ada di sebelah kanan tepat samping kamar papa dan mama.” Ardan menunjukkan kamarnya.
Altera juga melihat pintu yang Ardan bicarakan, disana baru keluar pelayan yang mungkin habis membersihkan. Al langsung masuk ke kamar, kamar yang tenang dengar warna yang tak terlalu mencolok, warna hijau tua dan putih menjadi warna dasar dari ruangan ini.
Alexa dan Arumi membantu kak Ardan merapikan kasur untuk aku tidur nantinya.
"Terimakasih"
"Tak perlu berterimakasih, kami senang membantumu"
Mereka juga membantu untuk menarik selimut. Mereka benar-benar baik, andai aku dulu mendapatkan teman seperti mereka, pasti aku tak kesepian. Ruangannya dingin, mungkin karena sudah lama pendingin dinyalakan, tapi dengan hadirnya mereka, semua jadi hangat.