6 Pintu Rumah

Lilyandra
Chapter #7

Hangat

"Ma, kak Gilang sudah pulang, " Kata Ardan yang mendorong kursi roda Altera

"Iya? Barusan? " Altera dan Ardan mengangguk secara bersamaan.

"Bentar ya, mama ke atas dulu, kalian tunggu papa disini ya." Mama Altera naik ke atas untuk melihat putra sulungnya. Ia berjalan sampai ke depan kamar Gilang, ia melihat pintu yang tak tertutup sempurna. Sempat diketuk beberapa kali namun tak didengar.

"Gilang?" Mama membuka pintu kamar sedikit dan terlihatlah Gilang yang berdiri di balkon kamarnya.

"Mama?" Gilang berdiri dengan tangan yang memegang pagar balkon.

"Nak, kamu sudah pulang tapi kenapa gak bilang mama?" Mama menghampiri Gilang.

"Um.. aku pulang karena aku benar benar rindu Altera, dan setelah mendengar kabar dari mama, aku semakin gak tenang, aku ingin melihatnya secara langsung. " Gilang masih di posisi yang sama.

"Mama tau kau pasti khawatir sama Al, tapi percayalah, Al sedang berusaha untuk mengingat kita lagi, walaupun.... mama sadar sifatnya berbeda dari biasanya, mungkin.... karena dia sudah tak mengingat kita lagi. " Mama pun ikut melihat apa yang dilihat Gilang, taman hijau belakang rumah.

"Kita harus ada untuk Al, jangan biarkan dia sendirian, dia hanya hilang ingatan, dan bisa kembali seperti semula. " Mama Ana melihat putranya.

Gilang hanya terdiam mendengar apa yang mamanya katakan

"Sudahlah, ayo.. bersih bersih lalu turun dan makan siang. " tangan lembut itu menyentuh kepala putranya.

Gilang menuruti apa kata mamanya. Setelah selesai Gilang pun turun ikut makan siang bersama keluarga. Disana sudah ada Altera dan Ardan yang sedang bercanda. Mereka bermain tebak tebakan dan yang kalah wajahnya akan dikasih tepung.

"Papa mana ma? Kenapa lama?" Tanya Ardan yang wajahnya penuh dengan tepung.

Lihat selengkapnya