"Oke. Jadi ini itinerary kita," seru Sakti Soeryati ketika mobil MPV yang dikendarai Steven Ongadri itu mulai berjalan.
"Halah, pakai itinerary segala," celetuk Steven Ongadri.
"Diam kau, Steven!" bentak Sakti Soeryati. Tawa meledak di dalam mobil mendengar perilaku perempuan galak yang ternyata tak berubah itu.
"Harusnya kau bekerja di penyewaan mobil untuk pariwisata atau touring dengan Felisia, bukan sekadar mencuci mobil supaya paham pentingnya sebuah rencana perjalanan," lanjut gadis galak itu mengejek, meski sama sekali tak bermaksud menghina profesi sahabatnya itu.
"’Kan kita sudah bahas berkali-kali sebelumnya. Makanya sekarang setiap dari kita berhasil memberikan waktu seminggu penuh untuk perjalanan ini. Mau bahas apa lagi?" protes Steven Ongadri
Sakti Soeryati menggeleng-gelengkan kepalanya frustasi. "Sekarang jam tujuh pagi. Perjalanan sampai ke tujuan sekitar empat jam. Kita sudah pernah melakukan ini beberapa kali sebelumnya, bukan? Tapi kau lupa menghitung bahwa kita akan menjemput Dewi Manik," jelas Sakti Soeryati.
Steven Ongadri menepuk kepalanya. "Kau benar, Sak. Aku lupa."
"Dewi Manik?" tanya Kanigara Gatra. Ia tak ingat pernah membahas ini sebelumnya.
"Loh, Dewi Manik jadi ikutan?" kali ini Kumang yang bertanya.
"Gini, gini, Gat. Kami lupa memberitahumu bahwa Dewi Manik akan nebeng rombongan kita. Kamu masih ingat Dewi Manik, 'kan?" tanya Sakti Soeryati kepada Kanigara Gatra.
Kanigara Gatra mengangguk ragu. Ia benar masih ingat gadis berambut hitam legam jelaga dan lebat berombak panjang itu. Tapi masalahnya, bagaimana ceritanya ia bisa ikut rombongan ini?
Mengetahui kebingungan di wajah Kanigara Gatra, Sakti Soeryati langsung buru-buru menjelaskan. "Dia cuma numpang, Gat. Awalnya aku juga tak berpikir ia serius. Tapi kemarin, dia menghubungi aku dan Steven. Jadi ikutan, katanya," Sakti Soeryati kemudian merendahkan suaranya. "Tolong kalian jangan tanya-tanya nanti kalau kita jemput dia, ya. Dengar-dengar Dewi Manik mau bertandang ke rumah pacarnya yang sedang ngambek. Jadi ini semacam kejutan buat pacarnya itu."
Seingat Kanigara Gatra, Dewi Manik memang dikenal sebagai seorang drama queen. Ia sudah kenal gadis itu sejak duduk di bangku kuliah. Entah bagaimana, Dewi Manik juga kenal dengan semua teman-teman di kelompoknya ini, meski tidak terlalu akrab.
"Kita tidak akan terlalu lama dengan dia. Jarak ke rumah pacarnya kurang dari satu jam, Gat," ujar Sakti Soeryani masih mencoba meyakinkan Kanigara Gatra yang sebenarnya tidak keberatan atas kehadiran satu personil lagi itu. Ia hanya bingung dan sedikit linglung atas informasi mendadak tersebut.
Kanigara Gatra mengangkat kedua bahunya. "Tidak masalah, Sak. Cuma kaget bakal ada orang lain yang ikut," ujarnya jujur.