6nam

Nikodemus Yudho Sulistyo
Chapter #13

Sosok

Andini Sekartaji mendekat ke arah Kanigara Gatra yang terbaring melengkung bagai seekor kucing jantan di sampingnya. Salah satu kaki laki-laki itu hampir turun menjuntai ke lantai karena ia berbaring terlalu dekat dengan tepian tempat tidur. Gadis itu memperhatikan wajah terlelap sang laki-laki dengan mimik wajah yang sulit ditebak. Ia kemudian beranjak pergi tanpa membangunkan Kanigara Gatra karena langkahnya begitu ringan bak terbang saja.

Lima belas menit kemudian, pintu kamar hotel terbuka. Kumang yang pertama masuk ke dalam ruangan dan menemukan Kanigara Gatra terbaring melengkung ke samping di atas tempat tidur kamar para gadis.

“Gatra? Kamu pulang ke hotel hanya untuk tidur lagi? Jam berapa sekarang?” seru Kumang, diikuti kedatangan para gadis yang lain dan Steven Ongadri.

Kanigara Gatra tersentak bangun. Ia mengusap kening dan kedua matanya. “Aku ketiduran, guys. Sorry. Jadi tidak ikutan ke pantai tadi,” ujarnya.

“Lho, bukannya kamu tadi ikutan kami ke pantai, terus malah balik pulang ke hotel? Lagian, gimana caranya kamu pulang sih? Jalan kaki?” ujar Sakti Soeryati.

“Tunggu. Tadi aku ikut ke pantai?” tanya Kanigara Gatra agak merasa gamang.

Sakti Soeryati menggeleng tidak percaya. “Kita ‘kan berangkat ke pantai dengan mobil. Masak iya kami tidak menyadari kamu ada di dalam bersama?” ujar gadis itu.

Memang jarak antara hotel dan pantai tidak bisa dikatakan terlalu jauh, namun juga cukup melelahkan dan memakan waktu lumayan lama bila harus ditempuh dengan berjalan kaki mengingat The Niners berdiri di atas tebing, sedangkan ceruk pantai berpasir putih itu terletak di bawah tebingnya.

Rekan-rekan lainnya ikut memandang Kanigara Gatra dengan heran.

“Kamu beneran sedang ngantuk apa mabuk sebenarnya, Gat?” ujar Kumang santai setengah bercanda.

Lihat selengkapnya