6nam

Nikodemus Yudho Sulistyo
Chapter #17

Perasaan

Kedua saudari sepupu itu telah bersahabat sejak kecil. Semesta menyambungkan keberadaan mereka dalam beragam persamaan. Keduanya berumur sebaya, hanya jeda dua hari, membuat keduanya berhoroskop sama pula. Keduanya memiliki latar belakang keluarga yang sama, serba berkemampuan secara ekonomi. Oleh sebab itu, apartemen yang mereka sewa untuk ditinggali bisa dikatakan bukan apartemen biasa, dan yang ditaburi dengan segala jenis fasilitas elit. Meskipun tentu saja, tak bisa dibandingkan dengan kekayaan Felisia Setyarini.

Sebenarnya bila mau jujur dan diperhatikan dengan seksama, kedua perempuan ini pun sama-sama cantiknya. Ada banyak sudut wajah dan garis-garis muka yang mirip diantara keduanya dikarenakan hubungan darah sebagai sepupu dekat.

Hanya saja, Kumang lebih populer dan ia sudah terbiasa berada di bawah spotlight. Pembawaannya, cara ia memperlakukan diri, berdandan, menggunakan bahasa tubuh dan raut muka, serta pesona yang sedari awal sudah ada begitu luwes. Ketika Sakti Soeryati memendam bahkan mengubur potensinya dengan sifatnya yang defensif, sebaliknya Kumang mengembangkan dan mengekspresikannya dengan kepercayaan diri yang tinggi.

Sakti Soeryati selalu merasa dia memang tak secantik dan semenawan saudara sepupunya. Ia tak protes dengan hal itu. Segala macam perhatian diberikan oleh kaum lawan jenis dan decak kagum disematkan kepada diri sang sepupu oleh sama jenis. Ia tak marah, ia tak kecewa. Pertama karena ia telah biasa dengan keadaan seperti ini sejak mereka berdua masih kecil. Kedua, ia tahu bahwa Kumang membutuhkannya. Satu lagi persamaan mereka berdua adalah bahwa Kumang dan Sakti Soeryati sebenarnya selalu merasa kesepian dan membutuhkan samu sama lain untuk mengisi celah yang kosong di jiwa dan kehidupan mereka. Dua kali berpacaran, Kumang sama sekali tak menunjukkan tanda-tanda ia telah beranjak dari lokasi sepi.

Pertemuan dengan kumpulan pelarian inilah, keduanya mendapatkan paling tidak separuh dari apa yang mereka butuhkan untuk menyumpal rasa sepi itu. Mereka mendapatkan Felisia Setyarini yang mengajari mereka bagaimana berusaha tetap tersenyum walau di dalam hati terluka. Dengan Andini Sekartaji, mereka mendapatkan teman yang penuh kerendahan hati dan kesederhanaan. Dari Steven Ongadri, mereka mendapatkan teman pria yang tanpa perlu menutupi sifat buruk dan kebiasaan-kebiasaan menyebalkan mereka. Dan dari Kanigara Gatra, mereka mendapatkan Andini Sekartaji versi lelaki.

Baru di lingkaran inilah Sakti Soeryati merasa seimbang dengan Kumang. Keduanya sederajat. Tiada yang lebih menonjol dibanding yang lainnya. Sakti Soeryati tidak perlu berusaha untuk meneriwa atau mewajari sorotan perhatian yang didasari atas pesona sepupu perempuannya itu.

Namun, beberapa tahun kemudian, Kanigara Gatra melanggar aturan tak tertulis yang termaktub dalam sebuah persahabatan. Kanigara Gatra menyatakan rasa cintanya pada Andini Sekartaji. Titik ini mengubah segalanya.

Bukannya Sakti Soeryati tidak setuju dengan hubungan mereka, atau tindakan Kanigara Gatra tersebut, tapi ia sendiri kemudian merasa bahwa ketertarikannya kepada Steven Ongadri harusnya pantas untuk dihargai lebih. Ia memiliki hak pula untuk mencintai sahabatnya sendiri, sama seperti Kanigara Gatra terhadap Andini Sekartaji.

Lihat selengkapnya