6nam

Nikodemus Yudho Sulistyo
Chapter #43

Dua Ekor Binatang Terluka

“Kamu darimana saja, Gat?” tanya Steven Ongadri berseru. Kanigara Gatra berjalan setengah berlari ke arah teman-temannya yang berkumpul sekembalinya mereka dari toilet. Kumang sudah sempat menelepon Kanigara Gatra, tetapi tak diangkatnya. Untuk menjaga agar tidak ada dari mereka yang tercecer, Steven Ongadri meminta yang lain untuk menunggu di tempat semula mereka berkumpul tadi.

Dengan pertanyaan sederhana dari Setven Ongadri ini, Kanigara Gatra awalnya hendak menjawab bahwa ia habis mengobrol dengan Andini Sekartaji, tetapi ia khawatir kehebohan nanti akan terjadi. Mereka akan saling berbicara satu sama lain di belakangnya dengan mengatakan ia masih tidak bisa move on dan malah kembali berbicara empat mata saja dengan sang gadis, sama seperti yang sudah dikatakan Felisia Setyarini. Oleh sebab itu, ia urungkan saja niatnya untuk menjawab jujur. “Ke depan saja. Ya sudah, ayo kita lanjut. Cari makan malam, ‘kan?” jawabnya berusaha untuk memotong dan melarikan percakapan.

Dari ekor mata Kanigara Gatra, ia beberapa kali melihat kehadiran Andini Sekartaji sudah berada di dekat mereka pula. Di belakang rombongan tepatnya. Sudah lengkap, enam, pikir Kanigara Gatra. Maka mereka mulai berjalan meninggalkan bioskop. Felisia Setyarini, lagi, bahkan tanpa malu-malu, langsung menggandeng tangan Kanigara Gatra. Laki-laki itu membiarkannya meski sebenarnya ia agak risih. Ini karena ia sudah terlanjur kesal dengan Andini Sekartaji yang memintanya untuk berhati-hati terhadap Felisia Setyarini, tanpa alasan yang jelas dan tanpa tambahan penjelasan.

Kumang diam-diam mengekor pandangan Kanigara Gatra ke arah belakang rombongan dimana sebenarnya memang laki-laki itu tadi sedang melihat Andini Sekartaji. Kumang kemudian merogoh tas kecilnya untuk mengambil gawai pintar dan mengetik pesan di grup yang dibuat oleh Sakti Soeryati. "Guys. Kalian tahu kemana tadi Gatra pergi?" ketiknya.

"Memangnya kemana?" tanya Felisia Soeryati yang mengetik cepat dengan satu tangannya tanpa diketahui Kanigara Gatra dengan satu tangannya masih menggandeng lengan laki-laki itu.

"Tadi aku lihat dia ketahuan beberapa kali melihat ke belakang rombongan kita," jelas Kumang.

"Maksudnya apa sih, Kumang?" kali ini Sakti Soeryati yang mengetik. Terlihat sekali gadis itu tak paham dengan maksud Kumang.

"Dia tadi mendadak menghilang. Alasannya tidak jelas. Kira-kira dia pergi sama siapa? Selain Gatra, siapa anggota kelompok kita yang tidak bersama kita?" balas Kumang di chat group berteka-teki.

"Ih, Kumang. Kau buat khawatir saja. Fel bilang kalau Gatra sendiri mengakui kalau dia sudah tidak memikirkan Andini lagi. Ya ‘kan Fel?" chat Sakti Soeryati.

Lihat selengkapnya