6nam

Nikodemus Yudho Sulistyo
Chapter #45

Berlima

Kelima anggota pelarian itu sudah berada di dalam mobil. Kanigara Gatra yang sangat kebingungan. Kepalanya celingak-celinguk melihat keluar mobil. Meski ia sudah berkali-kali menanamkan pemikiran di dalam otaknya bahwa ia tak akan peduli lagi dengan Andini Sekartaji, tetapi gadis itu tetap merupakan bagian dari rombongan. Tentu tak tenang bila di dalam mobil ini belum lengkap anggotanya.

“Jadi, kalian mau ngomong apa sih sama Gatra?” tanya Steven Ongadri terlihat bingung sekaligus tak acuh. Ia memandang spion tengah mobil dan mencari jawaban di wajah-wajah pucat para gadis.

“Gat, aku mau kamu jawab jujur. Jangan berputar-putar dan jangan berpura-pura,” Kumang membuka pembicaraan.

Kanigara Gatra yang memandang ke luar jendela mobil baru sadar bahwa awalnya ketiga teman perempuannya itu memang hendak berbicara dengannya. “Iya. Memangnya kenapa sih? Serius amat,” ujarnya tanpa menoleh ke belakang.

“Kamu sedang menunggu siapa? Siapa yang kamu cari diluar, Gat?” tanya Kumang takut-takut.

Kini Kanigara Gatra memalingkan wajahnya ke balakang dan memandang ke arah Kumang yang seakan memberikan sebuah pertanyaan yang konyol. “Kamu serius bertanya?”

“Iya, Gat. Tolong jawab. Kamu sedang mencari siapa diluar mobil kita?” lanjut Kumang. Sedikit lebih tegas dibanding sebelumnya.

Kanigara Gatra masih memandang dengan aneh ke arah tidak hanya Kumang, tetapi juga dua sahabat perempuannya yang lain, yang sama-sama memandang penuh harap para jawabannya, seperti para penonton yang sedang menyaksikan sebuah eksekusi tentangan pinalti di dalam pertandingan sepakbola. Ia menghela nafas dan menjawab, “Andini lah. Memangnya siapa lagi? Dia kan belum masuk mobil ini. Bukannya dia tadi ikut kalian ke toilet, ya?”

Jawaban ini memberikan efek yang luar biasa bagi para gadis. Sakti Soeryati dan Felisia Setyarini menjerit tertahan. Mata mereka membelalak dan keduanya kompak menutup mulut. Kumang menutup matanya, sedangkan kedua tangannya mengusap keningnya dengan frustasi.

“Ada apa sih ini sebenarnya? Ada apa dengan kalian?” tanya Kanigara Gatra yang mulai kesal dengan respon teman-temannya. Ia melihat Steven Ongadri dan mendapatkan laki-laki itu juga terlihat raut wajah yang aneh.

Kumang membuka matanya, melihat ke arah teman-temannya dan menghela nafas. “Gat, kamu serius dengan ucapanmu?”

“Iya, iya. Ada apa ini? Jangan buat aku semakin kesal!” protes Kanigara Gatra.

“Kamu ingat kapan kamu berbicara dengan Andini terakhir kalinya?” selidik Kumang lagi.

Lihat selengkapnya