6nam

Nikodemus Yudho Sulistyo
Chapter #46

Alam Bawah Sadar

Hari itu Andini Sekartaji sedang dalam masa yang begitu berat dan kelam dalam hidupnya. Ia seperti terbangun dari sebuah mimpi buruk dimana ia tak bisa keluar dari dalamnya. Hanya saja, ketika tersadar, kesedihan yang luar biasa langsung menjeratnya.

Andini Sekartaji paham bahwa tak ada cinta untuknya di dalam diri Steven Ongadri. Laki-laki itu sejatinya hanya memerlukan tubuhnya semata. Tidak hanya itu, Steven Ongadri menginginkan dirinya hanya sebagai pemuas rasa narsisistik dan control freaknya. Seakan-akan dengan diam-diam memacarinya, Steven Ongadri dapat mengukur seberapa hebat dirinya, seberapa berkuasa dirinya. Gadis setertutup Andini Sekartaji pun dapat ditaklukkan, bagaimana dengan yang lain? Sudah pasti itu yang dipikirkan oleh pacar gelapnya itu, batin Andini Sekartaji.

Kumang adalah yang tercantik di antara mereka. Tidak hanya diantara kelompok persahabatan ini, gadis itu berada di level yang sama sekali berbeda. Wajar sekali bila mata pria memandangnya dengan tatapan terpesona dan memuja. Juga Steven Ongadri. Tak lama lagi, Kumang lah yang akan menjadi sasarannya selanjutnya setelah tentu saja meninggalkan Andini Sekartaji.

Laki-laki itu sudah melatih kemampuannya dengan gadis-gadis lain sebelum Andini Sekartaji. Bukan sekadar petualang, Steven Ongadri adalah seorang penantang. Dalam banyak kesempatan, ia memacari gadis-gadis yang ‘bermasalah’ dalam hidup mereka. Tidak percaya diri, memiliki kekurangan fisik, atau naif dan terlalu mudah ditipu. Semua gadis itu sengaja Steven Ongadri pacari sebagai bentuk pemuas kebutuhan jiwa maupun raganya sebelum kemudian ditinggalkan, sama seperti dirinya kelak.

Seorang gadis lumpuh yang berwajah begitu manis merangkak di dalam kamar Andini Sekartaji suatu malam. Darah terseret tubuhnya dan melekat di lantai. Wajah penuh dukanya merintih di depan Andini Sekartaji yang memandang terbelalak ke arah hantu perempuan itu. Dengan susah payah dan rasa takut yang tak pernah hilang meski ia sudah sering mengalami penglihatan tersebut, Andini Sekartaji mencoba mengetahui apa yang ingin diutarakan sang gadis astral tersebut.

Maka, pahamlah Andini Sekartaji bahwa Steven Ongadri pernah menghamili seorang perempuan lumpuh dan meninggalkannya. Sang gadis yang depresif mengalami keguguran dan meninggal. Kini mantan kekasih Steven Ongadri itu datang ke hadapan Andini Sekartaji untuk menjelaskan siapa sebenarnya laki-laki itu.

Andini Sekartaji berada di dalam penyangkalan diri. Ia begitu menginginkan Steven Ongadri untuk menjadi kekasih resminya, tak peduli dengan apa yang pernah dialami laki-laki itu sebelumnya. Satu demi satu masa lalu Steven Ongadri datang menghampiri, menunjukkan bentuknya. Tidak hanya mahluk halus sang perempuan hantu itu, tetapi seakan-akan angin dan gemerisik daun membawakan beragam informasi tepat di pangkuan Andini Sekartaji.

Andini Sekartaji hanya ingin memiliki dan dimiliki oleh seorang yang mampu berbicara dengannya. Steven Ongadri menghujani hari-hari sang gadis dengan canda dan kata-kata pujian yang tak habis-habisnya bagai sungai yang mengalir. Ia mungkin tahu semua itu hanya gombalan belaka, kepura-puraan. Namun, ia sudah terjebak di dalamnya. Ia hanya menginginkan Steven Ongadri seorang. Ia suka sekali dengan perilaku Steven Ongadri yang pecicilan, kadang kasar, termasuk kata-katanya yang tak memiliki penyaring.

Apakah itu artinya Andini Sekartaji menjadi seorang perempuan yang membiarkan dirinya menjadi budak laki-laki? Seorang masokis? Ia tak peduli. Ia sudah muak dengan diam, sepi dan ketenangan yang sudah menempel di dirinya sepanjang hidup.

Namun, kali itu ia memerlukan seseorang yang mau mendengarkan jeritan hatinya. Ia bagai sebuah gedung yang sedang runtuh, bata demi bata.

Lihat selengkapnya