6nam

Nikodemus Yudho Sulistyo
Chapter #47

Pulang

Kumang merangkul lengan Kanigara Gatra yang berdiri terpaku di balkon kamar hotel mereka. Kesadaran dan ingatan menyetrum laki-laki itu dengan kuat. Bagaimana bisa ia tidak ingat bahwa Andini Sekartaji sudah tidak ada di dunia ini. Selama setahun terakhir ini ia ternyata masih membayangkan gadis itu hidup dan bernyawa di suatu tempat, mungkin masih bekerja di penerbitan yang sama dengan Kumang.

“Aku minta maaf dengan apa yang sudah terjadi, Gat,” ujar Kumang lirih.

“Tapi aku bisa melihat dan berbicara langsung dengan Andini. Dia terasa nyata, Kumang,” ujar Kanigara Gatra menatap kosong meski pandangannya mengarah ke tebing dengan ombak pantai bergemuruh di bawah sana.

“Mungkin dia memang nyata. Mungkin ada hal yang belum Andini sampaikan sama kamu,” balas Kumang. Kemungkinan itu bagi Kumang memang besar sekali. Bisa saja Andini Sekartaji yang telah tidak ada datang ke dunia orang hidup untuk menjawab pernyataan cinta Kanigara Gatra yang belum sempat ia jawab. Bahkan membayangkan hal ini pun Kumang merasakan rambut-rambut halus di lengan dan belakang lehernya berdiri.

“Kamu percaya dengan aku, Kumang?” ujar Kanigara Gatra kini menatap ke arah Kumang yang masih merangkul lengannya itu. Keduanya hampir sama tinggi, sehingga tidak terlihat ada kesan Kumang menggelayut di lengan Kanigara Gatra seperti Felisia Setyarini.

“Iya, Gat. Aku sama sekali tidak meragukan kamu,” jawab Kumang mantap. Raut wajahnya menunjukkan campuran antara rasa khawatir dan takut tetapi tetap ditutupi dengan polesan senyum yang dipaksakan.

Kanigara Gatra terkekeh. “Aku yang sekarang tidak memercayaiku sendiri.”

Kumang menghela nafas, merasa prihatin dengan apa yang dirasakan dan dialami Kanigara Gatra.

“Entah Andini benar ada atau tidak, atau entah aku sebenarnya menderita skizofrenia, tapi kamu tahu apa yang Andini katakan kepadaku?” tanya Kanigara Gatra.

Kumang menggeleng ragu, tapi sangat penasaran.

Kanigara Gatra menghela nafas kemudian tanpa menunda waktu lagi langsung menceritakan tentang apa yang dikatakan oleh Andini kepada dirinya terutama mengenai jawaban bahwa Andini Sekartaji tidak bisa menerimanya sebagai seorang kekasih, termasuk di dalamnya cerita mengenai hubungan gelap antara gadis itu dan Steven Ongadri.  

Lihat selengkapnya