Hari ini Bu'e mengalmi sakit perut yang tak tertahankan, sangat sakit sekali sampai beliau tak kuasa menahannya dan akhirnya Suli dan Kang Yoto membawa Bu'e ke puskesmas terdekat.
'' Ibu , yang di rasakan apa bu?,'' tanya suster yang memeriksa Bu'e
''Perut saya dari kemarin sakit sus, saya sudah makan tapi tetap sakit perut saya sus. '' ucap Bu'e mengeluh kesakitan.
Dokter memeriksa Bu'e lebih lanjut dan memastikan kalau Bu'e harus di rujuk ke rumah sakit besar saja, takutnya ini perutnya ada inveksi yang harus segera di tangani oleh dokter ahli dan agar bisa cepat mendapatkan pemeriksaan USG.
Atas saran dokter kami pun membawa Bu'e ke rumah sakit kota yang jaraknya lumayan jauh sekitar 45 menit dari rumah, dalam perjalanan Bu'e merintih kesakitan sambil menahan diri sebisa mungkin, karena Bu'e juga mengkhawatirkan anak-anaknya agar tidak panik dan sedih.
Sampai di rumah sakit Bu'e langsung di periksa dan mendapatkan perawatan oleh dokter yang bertugas.
''Keluarga ibu Darsimi?'' panggilan dokter kepada kami yang langsung menuju ruangan untuk mengetahui kondisi Bu'e lebih lanjut.
''Maaf ini saya mau memberi tau hasil USG yang barusan keluar, ini ibunya terkena inveksi lambung, dan sebaiknya di rawar di Unit Gawat Darurat saja agar lebih intensif kondisinya, dan agar bisa cepat membaik.'' ucap dokter menerangkan dengan seksama kepada kami.
'' Baik dok, tolong lakukan apapun agar ibu saya bisa sembuh.'' Kang Yoto memohon kepada dokter dengan sangat sedih.
''Kita berdoa bersama ya mas, soalnya virus ini memang lagi banyak banget menyerang warga dan semoga daya tahan ibu kuat dan mampu melawan virus dengan bantuan pengobatannya.'' dokter menenangkan kami
'' Baik dok terimakasih banyak.''
Setelah Bu'e masuk ke ruang IGD kami pun tidak bisa mondar-mandir menemani beliau karena ada jam kunjung yang harus di patuhi, di luar ruangan kami sholat bersama dan memohon kepada Allah untuk kesembuhan ibu kami.
Sebelum pergi dokter menerangkan riwayat sakit Bu'e yang ternyata cukup mengkhawatirkan, dokter berpesan untuk menguatkan hati dan terus berdoa untuk kesembuhan Bu'e.
Hari ini Pak Kades mengunjungi Bu'e ke rumah sakit, akan tetapi sayangnya beliau tidak bisa bertemu dengan Bu'e karena sedanag menjalankan perawatan intensif. Di luar ruangan Bapak mengajak Suli untuk bicara mengenai Mas Ardi.
'' Nak, bapak sungguh minta maaf ya soal mas mu, dia pesen ke bapak minta di sampaikan ke kamu buat izinin dia ke rumah sakit ketemu kamu sama Bu'e, apa kamu kasih izin dia nak?'' tanya Pak Kades kepada Suli.
''Pak maaf geh, Bu'e sedang sakit dan sakitnya ini juga karena ada gangguan stres, saya mohon agar saya dan Bu'e tenang dulu dan biarkan Bu'e sembuh dulu ya pak.'' ucap Suli menolak.
Akhirnya Pak Kades pun mengerti perasaan Suli yang tidak ingin membuat Bu'e makin sakit jika nanti mendengar hal-hal yang tidak baik.
Setelah Pak Kades dan keluarga pulang , sore harinya para tetangga datang untuk menjenguk Bu'e , dan bersyukurnya mereka datang pas jam jenguk, jadi bisa masuk untuk melihat kondisi Bu'e walau harus satu persatu. Walau dalam kondisi sakit Bu'e tersenyum senang karena teman-teman dan tetangganya menjenguknya di rumah sakit. Sambil bicara pelan-pelan menahan rasa sakit Bu'e tetap semangat dan tetangga juga turut mendoakan kesembuhan Bu'e .
Hari ini dokter mengatakan kondisi Bu'e sudah lumayan membaik, walau belum bisa di pindahkan ke kamar biasa tapi Bu'e mengalami kemajuan yang cukup baik. Dokter menyarankan agar Bu'e tetap di IGD sampai beliau benar-benar dalam kondisi baik, karena Bu'e membutuhkan istirahat yang cukup dan tidak terganggu oleh kebisingan jika di kamar pasien biasa.
'' Bu'e saya izin pulang boleh hari ini mau ambil baju ganti sekalian jemput si adik di rumah.'' tanya ku pada Bu'e yang sudah tidak merasakan nyeri perut dan wajahnya sudah lebih sering tersenyum.