7 Lastari dari Tanah Buru

Nurbaya Pulhehe
Chapter #1

Badendang Buru

Tabuhan rebana diiringi lagu-lagu daerah bernuansa Pulau Buru meriuh. Padahal Jalanan masih tampak sepi. Tak ada satu pun pejalan kaki yang hingar bingar di tepian. Barangkali pagi ini mendung atau malah berkabut, sampai-sampai tak ada satu pun orang di tepi jalan dermaga. Pagi yang sungguh membingungkan.

Sesekali tabuhan rebana terdengar semakin kencang. Suara merdu di tepian sana semakin asik berdendang. Rasanya akan ada kemeriahan di ujung sana. Tapi apa? Begitulah yang terbesit dalam pikiran Ale. Rasa penasaran semakin mencabik, langkah demi langkah, Ale menuju sumber suara itu. Hampir saja sampai di depan jalan utama. Tiba-tiba....

"Biking apa itu?" Seketika suara itu menghentikan langkah.

Ale melirik ke belakang. Dua Ngina dengan memegang keranjang anyaman tersenyum menyapa nya.

"Disana ada acara? Ada dengar suara rame di ujung sana." Pungkas Ale kepada Ngina.

"Oh, yang di sabala sana? Itu orang ada badendang di Bapa Harun pung rumah. Biasa kalau pagi disitu rame orang bakumpul. Ada yang manyanyi deng manari."

"Bapa Harun?"

"Iya, Bapa Harun adalah tokoh budayawan disini. Banyak lagu-lagu tentang Buru yang sudah di ciptakan oleh beliau. Ade bisa mampir ke antua pung rumah. Nanti dapa ajak manyanyi sama-sama."

Setelah memberikan penjelasan. Para Ngina lalu berpamitan.

Lihat selengkapnya