7GK

Hargo Trapsilo
Chapter #2

Pedang Naga Bumi #2

    Langit yang cerah di siang hari itu mendadak panas sekali, hal itu yang dirasakan oleh seorang pemuda berambut putih yang tiduran di atas sebuah pohon yang rindang dia bernama Dirga, yang setiap harinya beristirahat karena dia menyukai alam dan kebebasan sudah satu tahun dia meninggalkan pelatihan prajurit kerajaan buasa, Betapa terkejut Dirga melihat dari jauh kumpulan asap dan api yang berasal dari dalam hutan yang sedang mengarah ke Kerajaan Buasa.

"Aku harus memberitahukan ini," Pikir Dirga sambil beranjak dari tempat dia tiduran di sebuah pohon kokoh dan juga rindang.

Dirga pun turun dan berlari dari dalam hutan menuju ke Kerajaan Buasa dengan badan penuh keringat bercucuran penuh membasahi pakaian merahnya, lalu dia melepas pakaiannya dijalan karena basah yang membuat badannya gerah dan kembali berlari tanpa pakaian bertelanjang dada serta bercelana pendek menuju Gerbang Kerajaan Buasa, Pemuda berambut putih itu berteriak dan mendorong gerbang serta memukul keras dengan tangannya, namun tidak ada yang mendengar.

"Hei buka Gerbangnya, Prajurit kalian mendengarkan aku!" seru Dirga sambil terengah engah mengambil nafas setelah berlari dari hutan yang cukup dalam.

"Mereka tidak mendengarnya!" Dirga tampak kesal dibuat oleh prajurit yang berada di dalam gerbang.

"Buka Gerbangnya! Hutan di sekitar Kerajaan kebakaran apinya mendekat kearah Kerajaan!" teriak Pemuda itu lagi.

Namun teriakannya tidak didengar oleh banyaknya prajurit yang ada di dalamnya, karena hari itu Putri Rara Saka sedang berulang tahun yang ketujuh belas dan suara perayaan sangat meriah di dalam kerajaan Buasa.

"Buka … Buka ... Gerbangnya!!!" teriak Dirga.

Duuaakkkkk … Drrrrtt ... Duaakkkkk …

Duuaakkkkk … Duaakkkkk … Braakkkk … Duaakkkkk… Braakkkk ....

Boma yang memiliki pendengaran yang tajam mendengar suara keributan diluar dan memanggil beberapa prajurit yang bertugas.

"Prajurit kau liat di depan Gerbang Kerajaan apa yang terjadi disana aku mendengar suara sesorang," perintah Boma sang Gardapati Utama.

"Baik Tuan Boma hamba akan melihatnya," jawab prajurit.

Prajurit itu melihat dari atas sosok yang pernah bersamanya di keprajuritan dulu dengan tidak sopannya menggedor gedor gerbang dengan pukulannya tanpa menggunakan pakaian,

"Ada apa prajurit suara gerbang kerajaan seperti sedang roboh terdengar semakin keras?" tanya Boma mendekati prajurit itu.

"Ampun Tuan Boma, diluar seorang Pemuda berambut Putih tanpa pakaian berteriak minta dibukakan Gerbang," jawab seorang Prajurit.

"Pemuda Berambut Putih tanpa pakaian, setauku hanya satu orang seperti itu yang bersikap kurang sopan bukannya dia teman Tuan Putri Rara Saka, Kalau tidak salah dia adik dari Akara dan juga mantan prajurit yang pernah kulatih dulu ada apa gerangan yang terjadi bawa aku menemuinya akan kuhajar bocah yang kurang ajar dan tidak sopan itu berani sekali dia membuat keributan di luar," geram Boma yang terpancing mengingat Dirga.

Braakkkk .... Braakkkk ... Dumm ... suara gerbang roboh.

Sementara itu Pemuda berambut putih rupanya berhasil merobohkan Gerbang Kerajaan oleh kekuatannya yang luar biasa, rupanya Dirga menggunakan kekuatan penuhnya dengan tangan yang mengeluarkan kuku panjang berbulu dan wajahnya seperti perubahan wujud hewan buas serigala yang membuat beberapa prajurit ketakutan dan terpental jatuh akibat robohnya gerbang, Dirga pun diserang oleh banyaknya prajurit karena hal itu dengan cepat Dirga menghajar beberapa prajurit.

Beberapa prajurit di sana terkapar oleh seorang pemuda berambut putih dan melawan Dirga hingga banyak prajurit berdatangan dan mereka mengepung pemuda itu,

"Menyerah kau atau kami akan melukaimu!!!" ancam salah satu prajurit.

"Menyerah katamu? jika aku sampai di sini itu artinya aku sudah tak takut sama kalian kau dengar!" sahut pemuda itu.

"Serang!!!" ucap prajurit sambil menyerang menggunakan pedangnya.

Dirga dengan enteng mengalahkan beberapa prajurit dengan mudahnya.

BUAAAKK ... BUAAKK ... BUAAAKKK!!!!

"Hahaha makanya jangan macam-macam denganku!" ucap pemuda itu.

Pemuda berambut putih itu meneruskan masuk ke dalam kerajaan dan mengalahkan banyak prajurit yang menghalanginya.

Para prajurit berdatangan lebih banyak untuk menangkap pemuda itu namun karena kelincahannya pemuda itu sangat sulit untuk ditangkap.

"Anak ini staminanya luar biasa hah ... hah ... hah ..." ucap salah satu prajurit pada temannya sambil terengah engah kecapean.

"Hiyyyaaa ... rasakan!!!" tendang Dirga kepada prajurit yang berbicara tadi.

BLETTAAAKK!!! BLETTAAAKK!!!

Para prajurit di pukul sampai tersungkur ...

"UWWAAA!! hidungku berdarah ..." ucap salah satu prajurit.

Semua prajurit kewalahan tak ada yang mampu pemuda itu ...

"Ayo! kenapa kalian? apa sudah capek? payah! lemah!" ejek pemuda itu.

Lihat selengkapnya