Kekacauan yang ditimbulkan oleh prajurit Kerajaan Damaka yang telah menyerang membabi buta membuat para rakyat mengungsi menyelamatkan diri, Gardapati Kerajaan Damaka masing-masing membawa prajurit sihir andalannya menyerang Ketujuh Gerbang Kerajaan Buasa yang dibuat untuk menghalangi musuh yang menyerang langsung Kerajaan Buasa dimana para Gardapati Kerajaan Buasa menjaganya dari upaya penyerangan prajurit Kerajaan Buasa.
Gerbang Kedua Kerajaan Buasa dijaga oleh ribuan pasukan elang yang berasal dari hutan kerajaan buasa yang dimpin oleh Elangit bersama kesepuluh prajurit kerajaan buasa yang mampu berubah menjadi manusia berkepala burung elang dan bisa terbang.
"Gardapati Elangit Apakah pasukan elang yang ribuan banyaknya cukup menghalangi pasukan kerajaan Damaka?" tanya seorang prajurit berambut ungu.
"Jangan Khawatir prajurit mereka mungkin banyak dan memiliki sihir akan tetapi kekuatan jiwaku sudah menyatu dengan para elang ini mereka akan mundur jika merasa dalam bahaya disaat itulah senjata rahasiaku akan kukeluarkan," jawab Elangit.
"Gardapati Elangit yakin senjata rahasia kita mampu mengalahkan musuh?" tanya prajurit bertubuh kurus memegang tombak.
"Kita harus yakin prajurit demi melindungi Kerajaan Buasa," ucap Elangit Gardapati kedua.
Sementara itu salah satu Gardapati Kerajaan Damaka yang terkenal sebagai nomor dua terkuat bernama Soma dan juga memiliki sihir tanah menggunakan kekuatan sihirnya membentuk sebuah jembatan menyebrang masuk kedalam Gerbang kedua milik Elangit, prajurit dan Elangit terkejut dibuatnya dimana beberapa ratus prajurit berelemen tanah dan angin menyerang kesepuluh prajurit yang berjaga-jaga dibawah pelatihan Elangit menghadapi prajurit itu dengan berubah wujud, sementara Gardapati Kerajaan Damaka yang bernama Soma itu mendekati Elangit yang berada di tempat duduknya dengan cepat beberapa batu melayang menyerang Elangit, dengan kepandaiannya menggunakan tombak Elangit menghancurkan batu-batu yang beterbangan ke arahnya.
"Aku tidak menduga mereka bisa menyebrang dengan menggunakan sihirnya lalu menyerangku ternyata mereka adalah prajurit dan pimpinannya yang tangguh dengan strategi menyerang yang cukup menarik," pikir Elangit sambil menangkis serangan batu-batu besar yang diarahkan kepadanya.
"Hehehe...hebat juga kau perkenalkan namaku Soma aku adalah Gardapati terkuat nomor dua di Kerajaan Damaka sambil menunjukkan kekuatan otot dan sihir tanah miliknya tangan Soma mencipatakan tanah yang berubah menjadi batu keras.
"Namaku Elangit aku Gardapati kedua Kerajaan Buasa siap menghadapimu," Elangit merubah wujudnya menjadi manusia elang dengan sayap coklat memegang tombak mencoba menyerang soma.
THINK... TRANK... DHUAKK!!! CRASSS!!!
Serangan Tombak milik Elangit mampu menembus tubuh Soma dan terpental, membuat Soma kepayahan berdiri, sementara itu dilangit yang cerah pasukan elang milik ELangit berdatangan dari hutan mengetahui bahwa tuannya dalam masalah dengan ganas pasuka elang itu menyerang prajurit kerajaan damaka sebagian ada yang tewas karena belum sempat menggunakan kekuatan sihirnya karena para pasukan elang itu mematuk dan mencakar wajah prajurit kerajaan damaka dengan cepat.
"Banyak sekali pasukan elang miliknya, dia cukup tangguh, pikir soma sambil melihat langit dan mencoba berdiri lagi.
"Kau lihat siapa yang sekarang dalam bahaya sebaiknya kau menyerah," ucap Elangit.
"Menyerah katamu, aku belum menunjukkan pertahanan sempurna milikku!" marah Soma sambil menggunakan kekuatan tanahnya untuk melapisi tubuhnya dari serangan beberapa elang yang menyerang kepalanya.
Soma memukul dan merobek beberapa burung elang terlatih milik Elangit, betapa marah Elangit yang melihat Elang terlatih miliknya dibunuh dengan kejam.
"Kurang ajar kau Soma!" marah Elangit sambil memutar tombaknya dan menusuk perut Soma menggunakan kekuatan jiwa hewan buas elang miliknya menghasilkan serangan yang mampu membuat perut soma berdarah.
"AKHHH!!" Teriak Soma kesakitan.