Gerbang Keempat dijaga oleh Pasukan Gajah milik Dasa Gardapati Keempat Kerajaan Buasa dimana dia duduk diatas Gajah berwarna putih.
"Huh pria sombong itu duduk menunggangi Gajah berwarna putih rasakan sihir apiku yang dasyat," pikir Rembaya sambil melihat kearah Dasa dan menggunakan sihir apinya.
Dimana sosok Gardapati Kelima dari Kerajaan Damaka bernama Rembaya dengan sihir apinya menyerang pasukan Gajah yang berjumlah ratusan hingga kalang kabut tidak dapat dikendalikan Dasa yang baru pertama kali berhadapan dengan sihir api tingkat empat milik Rembaya dibuat cemas akan nasib ratusan gajah peliharaannya.
Sebuah bola api besar diarahkan kepasukan Gajah yang berjumlah kurang lebih 500 pasukan gajah membuatnya ketakutan akan panas api yang menarah dan mengenainnya, Dasa yang melihat terlihat tidak begitu senang akan sosok seorang penyihir berpakaian berbeda dari prajurit kerajaan Damaka lainnya.
"Sihir apinya terlalu besar ini sangat gawat mengingat para pasukan gajah tidak tahan oleh panasnya api," pikir Dasa sambil menunju ketempat Gardapati bernama Rembaya yang sedang menembakkan apinya ke segala penjuru diikuti oleh prajurit Kerajaan Damaka lainnya.
"Hahaha sebentar lagi para gajah itu akan mati kepanasan rasakan ini," ucap Rembaya sambil menggap remeh semua musuh yang menghadangnya. dengan sihir apinya.
"Orang itu menggunakan sihir api dengan membabi buta,"pikir Dasa sambil memacu gajahnya mendekati orang itu.
BLAR...BLAR... BWUSH...
Kobaran api membuat panik semua pasukan gajah yang sedang bertarung dengan prjurit damaka ada yang menggunakan sihir angin ada juga yang menggunakan sihir tanah, prajurit damaka tidak mampu merobohkan seekor gajah satupun dengan sihirnya namun dapat melukai mereka.
"Berhenti sampai disitu tidak akan kubiarkan kau bertindak semena-mena terhadap pasukan Gajahku!" marah Dasa sambil turun dari gajah putih kendaraannya dan menggunakan kapak andalannya menyerang Rembaya.
"Jadi kau Gardapati Kerajaan Buasa kau akan bernasib sama dengan pasukan gajahmu," ledek Rembaya.
Sebuah bola api diarahkan ke arah Dasa namun dengan kapaknya Dasa menghalanginya dengan mudah.
"Apa tidak mungkin dia dengan mudahnya menangkis seranganku, padahal dia belum berubah wujud," ucap Rembaya.
"Seranganmu akan kukembalikan!" Dasa menggunakan Kapaknya yang sudah panas ketubuh Rembaya.
BUAKKK!!!!
"Argh Panas!" teriak Rembaya.
"Bagaimana rasanya hah! kau beruntung pakaianmu melindungimu dari luka fatal," ucap Dasa.
"Kurang ajar siapa sebenarnya kau?" tanya Rembaya.
"Aku adalah Dasa Gardapati Keempat yang memimpin pasukan gajah kerajaan buasa," jelas Dasa.