Nossa mendengar keributan yang terjadi di kediaman Raja Trisura Saka dan teriakan histeris putri Rara Saka dengan pendengarannya yang tajam Nossa sang serigala penyendiri meninggalkan kedua anaknya yang sedang beristirahat Araka dan juga Dirga yang kelelahan akibat pertarungan pribadi mereka yang berakhir damai.
"Rupanya ini ulah kalian berdua Sambaba dan Simbaba kedua singa kembar yang pernah dikalahkan oleh Raja Trisura Saka dimasa lalu," ucap Nossa yang datang secara mengejutkan.
"Tuan putri masuklah kekamar yang mulia Raja dan kunci aku akan menyingkirkan mereka berdua dari sini," pinta Nossa.
"Baiklah Paman," jawab Putri Rara Saka bergegas kembali ke kamar ayahnya dan mengunci pintunya.
"Ka ... Kau rupanya Nossa sang serigala penyendiri sudah puluhan tahun tidak bertemu denganmu, iya kan kak," jawab Simbaba.
"Nossa jangan ikut campur aku tidak menduga kau berada disekitar sini, ini juga mempermudahkanku untuk menghabismu aku tidak perlu capek-capek mencarimu lagi," ucap Sambaba.
"Kalian berdua masih saja sombong seperti dulu, sungguh perangai yang tidak pernah berubah sejak kita bertemu pertama kali," kata Nossa.
"Aku tidak butuh pujian darimu Nossa bersiaplah!"seru Simbaba mencoba menyerang Nossa.
DHUM ... DHUAK ... BLEDAR ...
Simbaba dan Sambaba terlempar jauh dari kamar Raja Trisura Saka oleh kekuatan penuh Nossa yang sangat mendadak itu, Simbaba terkejut dan bangun kembali justru kembali dipukul oleh Nossa dan kali ini hanya dua pukulan Simbaba terjatuh ketanah dan mengalami sakit kepala.
"Pukulannya kuat seakan isi kepalaku terguncang," pikir Simbaba berusaha bangun.
"Jangan paksakan kondisimu yang sudah lemah itu Simbaba," kata Nossa kepada Simbaba.
"Kau tau aku lemah darimana?" tanya Simbaba.
"Bekas serangan anakku aku bisa menciumnya kau dikalahkan oleh anakku bukan beberapa hari yang lalu," ucap Nossa.
"Kalian keluarga pengguna kekuatan hewan buas Serigala selalu membuatku jengkel!" marah Simbaba kembali sambil mencengkram tubuh Nossa dengan perubahan wujud singa.
Nossa menghindar dan menggunakan cakarnya untuk melubangi tubuhnya Simbaba dengan cakar tajamnya.
"Ukh Kakak ini sakit sekali," ucap Simbaba yang kehilangan banyak darah.
Tubuh Simbaba terluka, darah segar bercucuran keluar dari dadanya yang berlubang dan terlihat tangan nossa yang berlumuran darah segar lalu mati tidak lama itu, terkejut Sambaba melihat adik kembar yang disayanginya terluka dan mati dia pun ikut emosi lalu bangkit dari serangan Nossa sebelumnya yang melemparkan mereka jauh dan menyerang Nossa dengan amarah yang meledak.
"Waktunya serius Mati kau Nossa! " seru Sambaba berubah ke wujud hewan buas Singa putihnya.
"Akupun siap," tantang Nossa yang berubah ke wujud hewan buas serigala putihnya.
BHUMM ... DHUAK ... BLEDAR ...
Nossa ayah Dirga dan Akara bertarung dengan sengit dengan Sambaba dimalam itu setelah menyaksikan adiknya Simbaba yang mati mengenaskan di cakar milik Nossa yang memancarkan aura putih kebiruan yang belum sempurna memancing amarah Sambaba dengan mudahnya keduanya bertarung dengan perubahan wujud hewan buas masing-masing.