Garda datang berlari tanpa menghiraukan efek gempa yang sudah digunakan oleh Jendral Abisadria dan menerjang serta memukul Jendral Abisadria dengan sekuat tenaganya, Jendral Abisadria panik baru kali ini ada orang yang berani memukulnya secara langsung dialah Garda prajurit muda yang kuat dan berbakat.
Ukh... Hueekk...
"Datang darimana orang ini," pikir Jendral Abisadria berusaha bangkit dari serangan Garda setelah dipukul sangat kuat oleh Garda.
"Hehehe... Hebat juga ya setelah menerima pukulanku dengan telak kau masih bisa bangun bahkan ayahku sendiri hampir pingsan menerima seranganku," kata Garda sang prajurit muda.
Boma dan Suvana terkejut dengan apa yang dilakukan Garda menyerang secara langsung Jendral Abisadria dengan pukulannya.
"Siapa prajurit muda itu?" pikir Suvana melihat tubuh dan otot yang dimiliki Garda tampil dengan sangat berani.
Boma mengetahui itu Garda salah satu prajurit muda yang berbakat, seharusnya dia adalah kandidat yang lebih hebat dari Dirga untuk menjadi Gardapati namun karena Dirga memiliki Pedang Naga Bumi dan ditunjuk langsung oleh Raja Trisura Saka menjadi Gardapati kesempatan emas Garda hilang menjadi Gardapati pengganti Akara.
"Dia anak itu dia lebih tua daripada Akara maupun Dirga namun kekuatannya sudah sangat hebat melebihi pada Gardapati, padahal dia belum berubah wujud menjadi hewan buas," puji Boma kepada Garda.
"Kau hebat sama seperti prajurit muda yang menyerang dengan kekuatan banteng sebelumnya, namun kalian tidak memiliki sihir, kalian masih sangat lemah," ledek Abisadria.
"Sihir apa seperti ini," Garda menggunakan tangannya berubah menjadi tangan beruang dengan kuku tajam namun yang dikeluarkannya adalah sayatan angin yang mengenai pipi Jendral Abisadria membuatnya terluka dan berdarah.
"Apa! Kurang Ajar, Ini sihir tidak salah lagi, ternyata kalian bisa juga mempelajarinya kalau kalian mau," ucap Jendral Abisadria.
"Sihir yang kau bilang itu memang ada pada setiap orang tinggal kami ingin mengasahnya atau tidak, namun Jendral Abisadria aku tidak akan menyerah sebelum membuatmu terluka," ungkap Garda berubah menjadi wujud Hewan Buas Beruang secara sempurna dan menghajar jendral Abisadria dengan buasnya sampai Jendral Abisadria kewalahan dengan kekuatan dari seorang Garda.
"Apa anak ini jika dilatih maka kekuatannya tidak kalah dari Boma sewaktu muda," pikir Jendral Abisadria.
Keenam Gardapati yang melihat pertarungan Garda yang gagah berani bertarung satu lawan satu dengan Jendral Abisadria membuat semua yang melihat kagum dan bersemangat, hingga datang kembali ratusan Prajurit Damaka yang mencoba membantu Jendralnya.
Keenam Gardapati yang melihat ratusan prajurit Damaka yang berdatangan datang membantu peperangan dimana para prajurit Kerajaan Buasa tampil liar dalam menghajar prajurit lawannya dari Kerajaan Damaka sebelum mereka mengucapkan mantra sihirnya mereka menyerang dengan kekuatan dan kecepatan hewan buas perubahannya hingga prajurit Kerajaan Damaka ketakutan dan dapat dikalahkan satu persatu semua itu karena semangat melihat Garda maju seorang diri melawan Jendral Abisadria membuat mereka terinspirasi dan bersemangat pantang menyerah.
Suvana dengan cambuknya menyerang prajurit musuh dan menendangnya dengan gaya elegan dan sangat sexy berbeda dengan teman-temannya yang sesama Gardapati Kerajaan Buasa tampil beringas dan juga tidak elegan dalam bertarung.
"Suvana bantu prajurit muda itu," pinta Dasa sambil membuka jalan kepada Suvana untuk membantu Garda.
"Dasar laki-laki tidak sabaran," ketus Suvana kepada rekannya sesama Gardapati.
Jendral Abisadria menggunakan sihirnya yang lain dalam sekejap dia menghilang dan berpindah tempat membuat Garda kebingungan prajurit kerajaan Damaka datang dan mengeroyok Garda, namun Suvana datang membantu Garda yang dikeroyok.
Garda merupakan prajurit berbakat yang pernah dilatih oleh Boma, dia adalah anak dari Waku mantan pelatih prajurit Kerajaan Buasa, Bersama Nossa Ayah Dirga dulu Nossa dan Waku pernah bersaing menjadi Gardapati Kerajaan namun yang dipilih adalah Boma sang pahlawan karena telah banyak berjasa kepada Raja Trisura Saka dalam perebutan wilayah selama bertahun-tahun, dan kini seorang prajuri muda yang bernama Garda itu dengan kekuatan hewan buas Beruang Angin dia mencabik lawannya dengan mudah bagaikan sihir angin, Suvana ikut memperhatikan gerakan Garda yang membuat dia kagum dengan otot yang dimiliki Garda setelah bertarung dengan beberapa Prajurit Damaka.
"Lumayan juga prajurit muda itu," pikir Suvana sambil mencambuk prajurit kerajaan damaka yang datang menyerangnya.
Hingga akhirnya Garda bertemu dengan Suvana yang sangat dikaguminya namun karena statusnya yang hanya seorang prajurit biasa membuat dia menyimpan perasaan terhadap Suvana karena Garda tidak percaya diri dengan wanita yang ada di hadapannya bertarung dengan anggun.
"Nona Gardapati saya akan membantu anda," kata Garda menawarkan diri, dan memukuli prajurit kerajaan damaka lainnya.
"Terimakasih atas bantuanmu prajurit muda kamu sosok prajurit yang kuat," puji Suvana.
Betapa terkejut Garda karena hari ini adalah hari terbaiknya, dipuji oleh sosok wanita yang dikaguminya itu, perasaannya bercampur menjadi satu hingga menimbulkan kekuatan yang baru pertama kali dia rasakan yaitu kekuatan cinta dengan semangat dan tersenyum Garda menghajar prajurit dari Kerajaan Damaka dengan mudahnya.
"Baru kali ini kekuatanku membuatku serasa melayang dengan ringannya padalah aku memukul lawanku seperti biasa tapi rasanya kekuatanku bertambah," pikir Garda yang begitu takjub dengan kekuatannya.
Boma cemburu melihat Suvana memuji Garda karena bagaimana juga Garda adalah prajurit yang pernah dilatihnya sedangkan ototnya juga tidak kalah dengan Garda.