7GK2 (4 Gardapati Kegelapan)

Hargo Trapsilo
Chapter #3

Amukan Banteng Hitam

Berdiri di hadapan Panca seorang Gardapati keempat yang terlihat sangat kuat dengan tubuh besar dan wajah sangar dia adalah Armada yang menguasai perubahan wujud hewan buas dan juga sihir dia juga memiliki pasukan seratus banteng hitam dan juga Gajah besar yang dikalahkan oleh Panca dengan satu pukulan hingga membuat sihir yang memperbesar Gajah itu kembali ke wujud aslinya dan menyebabkan Armada marah kepada Panca.

"Sepertinya kau tidak takut berdiri di depanku nak, aku menyukai keberanianmu" ucap Armada.

"Kuhitung sampe lima, dan kau harus memberitahuku dimana keberadaan ayahku Garda berada!" sahut Panca.

"Lima ... Empat ... Tiga ... Dua ... Satu ... waktumu habis!" seru Panca.

"Hahaha ... kau pikir aku mau memberitahukan keberadaan ayahmu, dasar anak bodoh sudah jelas-jelas dia hanya ada di Kerajaan Buasa," ucap Armada.

"Kekuatan mereka, aku rasa tidak seimbang," ucap Anna.

"Kalau begitu, ayo kita bertarung," ucap mereka panca dan armada bersamaan.

BWUSSHHH...

"Mereka benar-benar bertarung, ayo pergi dari sini," ucap orang-orang desa yang takut.

"Majulah anak muda," ucap Armada sambil mempersilahkan Panca untuk menyerang.

"Aku mulai!" seru Panca.

"Tunggu mana senjatamu?" tanya Armada.

"Benar juga bukannya ada senjatanya di dalam tasnya dengan pakaian-pakaiannya," ucap Damian.

"Iya kenapa dia tidak memakai belati miliknya itu," sahut Anna.

"Mungkinkah dia belum bisa menggunakannya?" tanya Anna penasaran apa kegunaan belati itu.

"Bocah muda kau mau melawanku dengan tangan kosong!" kata Armada.

HIYA ... HIYA ...

Panca memukul dan menendang tubuh Armada yang menggunakan baju besi hitam bergambar banteng itu dengan mudahnya membuat Armada terdorong beberapa meter, Armada kemudian membalas serangan Panca terlihat keduanya bertarung dengan saling pukul.

Armada cukup terkejut dibuatnya dia tidak menyangka anak dari Garda mampu menahan serangan kuatnya dia yang menjadi Gardapati Keempat Kerajaan Buasa sekarang cukup merasa kagum sekaligus tertantang dengan anak dari Garda itu.

"Bocah siapa namamu, kekuatan fisikmu luar biasa bagaimana kalau kau menjadi muridku saja?" tanya Armada.

"Namaku Panca, kalau aku menang bawa aku menemui ayahku!" marah panca sambil terus memukul kuat.

"Baiklah!" seru Armada.

HYAH!

Armada memukul jatuh Panca dengan pukulan kuatnya, Panca tersungkur dengan kekuatannya.

"Hahaha ... haruskah aku berubah menjadi wujuh hewan buasku untuk membuatmu mengerti perbedaan kekuatan kita nak!" seru Armada penuh percaya diri.

"Ukh ... Sial dia sama kuatnya dengan ayahku," pikir Panca.

"Nak kalau aku yang menang, kau harus ikut denganku aku dengan senang hati akan menajdikanmu muridku lalu bersama-sama kita akan menghabisi nyawa ayahmu bukannya tawaranku cukup menarik!" kata Armada sambil mengeluarkan pedang miliknya.

HYAH!!!

Panca menghindar dari serangan pedang milik Armada yang sangat tajam itu.

"Bwahaha ... kau cukup cepat menghindarinya ketahuilah teknik pedangku ini dapat memanggil sihir dengan pasukan seratus banteng hitam desa ini dapat dengan mudah aku hancurkan nak!" seru Armada.

"Cih! Dia benar-benar kuat aku tidak bisa melukainya dengan kekuatanku yang sekarang, Kakek benar aku harus segera berguru kepada kakek dari ibuku supaya dapat mengimbangi kekuatan para Gardapati ini," pikir Panca sambil bangkit kembali.

"Hei Bocah aku benar-benar ingin melatih pemuda kuat sepertimu, namun aku menahan cukup banyak kekuatanku sebaiknya kau menyerah saja jangan sampai aku benar-benar memanggil bantengku ini," ucap Armada.

"Panca!" seru Damian mencoba mendekati Panca yang terdesak oleh Armada.

Panca kembali bangkit dan menyerang Armada kembali.

"Siapa yang mau menjadi muridmu, Aku hanya ingin kuat dengan kekuatanku sendiri ..." ucap Panca.

DHUAK ...

Panca memukul wajah Armada dengan kuat, disaksikan penduduk desa dan juga Damian, Bos serta Anna yang menyaksikan pertarungan mereka berdua.

"Kau cukup kurang ajar juga ya nak," ucap Armada Sambil mencekik leher panca.

"Lepaskan aku!" ucap Panca.

Lihat selengkapnya