Siwon melangkah cepat, menyusuri trotoar menuju halte busway.
Di benaknya masih terpikir dengan apa yang dilihatnya tadi. Ia yakin ia tidak melamun apalagi bermimpi. Wajah gurunya yang pucat dan dengusan nafasnya yang menyapu wajah, tapi anehnya apa yang dilihatnya tidak diakui oleh gurunya sendiri. Siwon menggeleng pelan tak mengerti.
Siwon terus berjalan, lalu menyeberangi zebra cross, dan saat itu ia baru menyadari ada seseorang yang sejak keluar dari gerbang sekolah tadi mengikutinya. Siwon melirik, terlihat seorang gadis cantik berhidung mancung, berawajah oval, berdagu lancip, bermata bundar, berbibir tipis merah dan berkulit putih dengan hoodie di kepalanya sedang melangkah juga di sampingnya.
Setelah melewati zebra cross, Siwon merasakan gadis ini masih berada di sampingnya. Ia menghentikan langkahnya untuk membuktikkan pada dirinya sendiri apakah gadis ini sedang mengikutinya atau tidak. Ternyata, gadis itu juga ikut menghentikan langkahnya. Siwon mengerutkan dahinya. Ia melangkah lagi kali ini lebih cepat, gadis itu pun melangkah cepat juga di sampingnya. Siwon berhenti, gadis itu juga berhenti. Jantung Siwon berdegup cepat, gadis ini ternyata benar mengikutinya. Siwon mengambil ancang – ancang kemudian dengan gerakan cepat ia berlari. Berlari dan berlari untuk meninggalkan gadis itu, lalu setelah dirasa aman, ia berbelok di ujung jalan.
Siwon mengintip, menengok ke kanan ke kiri dengan nafas terengah – engah, ternyata gadis itu sudah tak terlihat lagi. Siwon menarik nafas lega. Hufffhhh, ngapain tu cewek ngikutin gue ya, aneh, tanya Siwon dalam hati.
“Hai!”
Siwon menoleh mendengar teriakan itu dan terkejut. Dilihatnya gadis yang tadi mengikutinya sedang bersandar santai pada salah satu pohon di depannya dengan senyumnya yang lebar. Hah? What the…gimana bisa dia sudah di situ? tanya Siwon dalam hati. Siwon mengarahkan telunjuknya pada hidungnya, “Lo ‘Hai’ ke gue?”